Jakarta (ANTARA) - Khimar alias kerudung panjang yang longgar dan menutupi lekuk tubuh menjadi salah satu pilihan untuk perempuan yang ingin berbusana menutup aurat.
Bagi pemilik tubuh dengan ukuran besar, seperti apa khimar yang cocok agar penampilan dapat lebih maksimal?
Baca juga: Serupa tapi tak sama, beda tren kerudung di Indonesia dan Malaysia
Perancang busana muslim Merry Pramono, penasihat jenama Si.Se.Sa yang didirikan ketiga putrinya, memberikan kiat bagi orang-orang bertubuh bongsor yang ingin memakai khimar.
"Khimar jangan terlalu pendek, semakin menutupi dada dan bokong, semakin terlihat slim," kata Merry di konferensi pers peragaan busana tahunan label Si.Se.Sa, Jakarta, Rabu.
Ada berbagai bentuk khimar yang tersedia di pasaran, pemilik tubuh besar bisa mencari bentuk-bentuk seperti lancip atau serong yang memberikan efek seakan tubuh lebih langsing.
Untuk pemilihan motif, Senaz Nasansia salah satu pendiri label Si.Se.Sa menyarankan untuk tidak memilih motif yang terlalu ramai. Lebih baik mencari motif yang soft dengan satu tone dengan warna dress dan punya garis vertikal.
Memilih satu tone warna juga bisa dipraktikkan untuk pemilik badan mungil yang ingin terlihat lebih tinggi. Dengan memilih satu tone warna dari kepala hingga kaki, tubuh akan terlihat lebih tinggi.
Namun, bukan berarti warna kerudung dan baju harus sama persis. Pemilihan warna yang sama dengan gradasi dapat dipraktikkan. Dia mencontohkan kerudung ungu muda bisa dipadukan dengan gaun ungu tua, menghasilkan gradasi warna yang cantik.
Tetapi pada akhirnya, kata Senaz, semua kembali lagi kepada selera masing-masing pencinta fesyen muslim. Bila punya kepribadian yang berani dan suka tampil beda, padu padan antara warna mencolok dan warna pastel bisa dipraktikkan dalam memilih kerudung dan baju.
Baca juga: PUMA rilis kerudung olahraga untuk para "hijaber"
Baca juga: Tiga tips memilih kerudung untuk olahraga
Baca juga: Deretan gaya hijab populer tahun 2021
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022