“Mereka (caleg) yang diusung tidak cacat moral dan cacat integritas. Jadi, ketika ada caleg yang tersangkut urusan pidana, korupsi, atau tindakan kriminal itu menjadi perhatian oleh parpol jangan sampai mereka diusung kembali,” ujar Lili saat menjadi narasumber dalam Podcast BRIN bertajuk “Kesiapan, Antisipasi, dan Proyeksi Jelang Pemilu 2024”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BRIN Indonesia di Jakarta, Rabu.
Menurut ia, jika partai politik menghadirkan caleg yang tidak cacat moral dan cacat integritas, masyarakat yang memiliki hak pilih pada pemilu dapat memilih anggota legislatif yang benar-benar berkualitas.
Kemudian, Lili juga mengingatkan partai-partai politik agar mulai melakukan regenerasi dalam hal rekrutmen kader dan pengusungan anggota legislatif.
Menurut ia, untuk memperbaiki kualitas lembaga legislatif Indonesia, partai politik perlu memberi ruang pada generasi muda yang memiliki pikiran kritis menjadi anggota legislatif.
“Selama ini, yang diusung selalu itu-itu saja sehingga mengalami stagnasi dalam konteks kaderisasi, yang banyak adalah generasi tua yang duduk di parlemen. Oleh karena itu, sudah saatnya partai politik mendorong agar generasi muda dan milenial untuk bergabung ke dalam partai politik dan di parlemen,” ucap Lili.
Ia menilai dalam konteks demokrasi, partai politik merupakan salah satu elemen yang berperan penting dalam penyelenggaraan demokrasi yang baik di Indonesia. Bahkan, partai politik juga merupakan salah satu aktor atau peserta pemilu yang berperan menentukan kesuksesan pesta demokrasi atau pemilu, seperti mempersiapkan caleg yang berkualitas.
“Yang harus dilakukan oleh partai politik, mempersiapkan agar pemilu itu sukses adalah terkait dengan kaderisasi, pencalegan, atau rekrutmen kader-kadernya,” ujarnya.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022