Tren peningkatan permintaan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru diharapkan dapat diantisipasi Bulog dengan stok cadangan pangan yang memadaiJakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Sulaeman L Hamzah meminta pemerintah melalui kementerian/lembaga dan BUMN pangan mengamankan stok pangan sekaligus kestabilan harga menjelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Untuk menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru nanti, sebisa mungkin harga pangan dan juga stok tetap terjaga," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan BUMN pangan di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan bahwa harga pangan menjelang hari-hari besar keagamaan biasanya mengalami tren kenaikan.
"Di daerah-daerah khusus memang selalu ada keluhan kenaikan harga. Karena itu perlu kita waspadai dan perlu ada antisipasi untuk menjaga stabilitas stok pangan dan juga harganya," kata legislator dari Daerah Pemilihan Papua tersebut.
Dia juga meminta Kementerian Pertanian merencanakan program peningkatan produktivitas pertanian secara matang untuk tahun 2023 sebagai upaya mengantisipasi berbagai potensi ancaman.
Sulaeman juga mengemukakan pemerintah perlu realistis terhadap target produksi dikarenakan adanya potensi berbagai macam kendala di lapangan antara lain cuaca yang tidak mendukung seperti kemarau panjang.
Dia berharap pemerintah bisa segera menjalankan berbagai program terkait produktivitas pertanian pada awal tahun.
"Apa yang kita bicarakan hari ini dengan target kita yang juga cukup besar, diharapkan untuk 2023 ini bisa direalisasikan semua, maka harus digerakkan mulai dari awal tahun," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR dari Dapil Sulawesi Selatan I Azikin Solthan juga mengingatkan pemerintah dan BUMN pangan mengenai tren permintaan pangan yang meningkat tiap akhir tahun.
Dia meminta Perum Bulog untuk mengantisipasi hal tersebut dengan memastikan stok cadangan pangan tetap terjaga.
"Tren peningkatan permintaan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru diharapkan dapat diantisipasi Bulog dengan stok cadangan pangan yang memadai," katanya.
Sebelumnya, saat rapat dengar pendapat Komisi IV DPR dengan Badan Pangan Nasional dan BUMN pangan pada pekan lalu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan stok pangan dipastikan aman hingga akhir 2022.
Kendati demikian, terdapat kekurangan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog.
Data terakhir dari Bulog, stok CBP dalam negeri sebanyak 625 ribu ton dari total yang ditargetkan minimal 1,2 juta ton.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan pihaknya sudah mengamankan 500 ribu ton beras komersial di luar negeri yang sewaktu-waktu bisa dikirimkan ke Indonesia untuk memastikan stok beras yang dimiliki Bulog dalam jumlah yang aman.
Baca juga: Jokowi tugaskan Mardiono perkuat ketahanan pangan hadapi krisis global
Baca juga: Bapanas: Dana desa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan baru 17 persen
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Optimalkan program ketahanan pangan cegah krisis
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022