Jeddah (ANTARA News) - Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan membantu 25 ribu anak yatim piatu di Propinsi Naggroe Aceh Darussalam (NAD) namun sampai sekarang organisasi itu baru mengidentifikasikan sekitar 2000 anak. "Karena itu OKI akan meminta bantuan LSM-LSM lokal di Aceh untuk menemukan atau mengidentifikasikan anak-anak yatim piatu yang berhak mendapat bantuan," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal di Jeddah, Kamis. Dino menjelaskan hal itu setelah berlangsungnya pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Sekjen OKI Ekmeleddin Ifsanoglu. Kepada Presiden Yudhoyono, Sekjen OKI menjelaskan setiap anak yatim piatu itu setiap harinya akan mendapatkan 1 dolar AS untuk selama 15 tahun. OKI telah menempatkan seorang Direktur Eksekutif untuk menangani penyaluran bantuan itu. Bantuan itu akan diberikan kepada anak-anak yatim piatu Aceh terutama agar mereka tidak keluar dari lingkungan sosialnya, misalnya untuk yang tinggal di rumah keluarganya. Namun bantuan itu juga bisa disalurkan kepada anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Dana bantuan tersebut berasal dari Arab Saudi, Oman, Rusia serta Turki, negara asal Sekjen OKI itu. Dalam pertemuan itu juga dibahas masalah kegiatan OKI, Presiden berharap agar OKI secara nyata juga membantu negara-negara Islam. Masalah yang timbul adalah sering terjadi kesenjangan antara komitmen yang pernah disampaikan OKI dengan kegiatan-kegiatan nyata. Pada kesempatan itu, Sekjen OKI memang mengakui terdapat kesenjangan antara janji-janji OKI dengan realisasinya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006