Rights issue ini merupakan usaha penambahan modal melalui aksi korporasi pasar dengan menjaga permodalan Waskita. Setelah mendapat tambahan modal melalui PMN, rights issue yang Waskita lakukan juga sebagai langkah agar porsi saham publik tidak terdelJakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai BUMN konstruksi mengungkapkan rights issue yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2022 mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, hal itu dilakukan setelah Perseroan berhasil mengimplementasikan delapan stream penyehatan keuangan sejak 2021, Pemerintah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kembali sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian beberapa ruas tol.
“Kepercayaan yang diberikan ini merupakan dukungan penuh Pemerintah pada Waskita dalam mendukung program Pemerintah pada percepatan pembangunan infrastruktur nasional," ujar Destiawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Waskita akan terus fokus melakukan perbaikan kinerja keuangan dan operasional dengan menjalankan aksi korporasi. Salah satunya adalah penerimaan PMN dan pelaksanaan rights issue 2022. Target perolehan dana dari pemerintah dan publik sebesar Rp3,98 triliun.
“Rights issue ini merupakan usaha penambahan modal melalui aksi korporasi pasar dengan menjaga permodalan Waskita. Setelah mendapat tambahan modal melalui PMN, rights issue yang Waskita lakukan juga sebagai langkah agar porsi saham publik tidak terdelusi sebesar 23 persen," kata Destiawan.
Menurut dia, ini kesempatan baik untuk para pemegang saham eksisting porsi publik untuk mengikuti rights issue Waskita, karena Pemerintah selaku pemegang saham mayoritas yakin akan kinerja dan mendukung penuh Waskita dengan menambah modal kembali sebesar Rp3 triliun.
Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah mendapatkan usulan dari Tim Privatisasi Kementerian BUMN dan Joint Lead Arranger (JLA).
Saat ini Waskita sedang berdiskusi intensif dengan Kementerian BUMN dan JLA terkait usulan harga pelaksanaan rights issue.
“Rangkaian pelaksanaan rights issue dapat selesai sebelum penutupan tahun 2022. Selanjutnya di tahun 2023, Perseroan akan fokus pada penyelesaian proyek tol, akselerasi proyek strategis nasional lainnya seperti proyek IKN dan peningkatan nilai kontrak baru”, kata Destiawan.
Hingga Oktober 2022 Waskita berhasil memperoleh Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp13,38 triliun. Raihan ini meningkat 10,64 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama atau pada tahun 2021 sebesar Rp12,09 Triliun.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Oktober 2022 masih didominasi proyek IKN, seperti Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan, Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Kemudian pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dengan total nilai kontrak seluruhnya Rp2,55 Triliun. Selain IKN ada pembangunan jaringan SPAM Regional Umbulan Provinsi Jawa Timur senilai Rp115 miliar.
Baca juga: Waskita berencana lakukan "strategic partnership" lima tol hingga 2025
Baca juga: Waskita rampungkan proyek-proyek infrastruktur pendukung KTT G20
Baca juga: Waskita Karya targetkan dana "right issue" capai Rp900 miliar
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022