"Kami bersyukur bahwa kami memiliki kesempatan untuk berjalan bersama orang-orang baik dan dokter-dokter yang baik di Indonesia. Kami benar-benar sangat bangga hari ini bahwa program ini berjalan sangat baik," kata Vice President and Regional Director Mamta Carrol saat dijumpai di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Selasa.
Di sisi lain, Country Manager and Program Director Deasy Larasati juga mengungkapkan rasa terima kasihnya. Sebab, pencapaian 100.000 operasi bukanlah hal yang mudah bagi Smile Train Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak. Pencapaian kami untuk 100.000 bukan karena hanya dari kami. Tapi juga dari dukungan luar biasa yang diberikan oleh keluarga pasien, terutama donatur yang sudah mempercayai program Smile Train di Indonesia," ujar Deasy.
"100.000 bukan hal mudah. Tahun 2002 itu operasi hanya 50 setahun dengan dua partner. Setelah itu kita mulai 100, 200, 500, 2000, 4000 sampai 8000 operasi per tahun. Dan ini bukan hal mudah untuk memberikan kepercayaan orang-orang bergabung dengan kami," imbuhnya.
Secara global, 1 dari setiap 700 bayi lahir engan celah bibir dan atau langit-langit. Celah adalah perbedaan kelahiran terkemuka di banyak negara berkembang. Di Indonesia sendiri, diperkirakan 8.500 lebih bayi lahir dengan sumbing setiap tahun di seluruh negeri.
Oleh sebab itu, dengan pencapaian ini, Deasy pun berharap angka operasi bibir sumbing di Indonesia dapat terus meningkat. Sehingga, masyarakat terutama anak-anak yang mengalami hal tersebut bisa kembali tersenyum dengan percaya diri.
"Semoga ini menjadi langkah baik berikutnya kita bisa memberikan tidak hanya 10 ribu, tidak hanya 100 ribu. Tapi lebih dan lebih lagi. Itulah visi dan misi kami untuk memberikan masa depan kepada anak-anak yang mengalami bibir sumbing," pungkasnya.
Sejak menjalin kemitraan perdana dengan Rumah Sakit Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir Dan Langit (YPPCBL) pada tahun 2002, Smile Train Indonesia hingga saat ini telah bekerja sama dengan lebih dari 500 rumah sakit, lebih dari 100 dokter lokal, dan pekerja sosial.
Smile Train juga didukung oleh ratusan rumah sakit, tenaga medis, serta berbagai institusi dari pemerintah, swasta, dan sektor sosial dari seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Smile Train pun didukung oleh TNI (TNI) dan POLRI (Polri) untuk menjangkau lebih banyak pasien di Indonesia. Di negara dengan 17.000 lebih pulau ini, lembaga-lembaga ini telah membantu mengatur kampanye untuk memberikan operasi sumbing gratis kepada ratusan anak di beberapa daerah paling terpencil di negara ini.
Selain itu, Smile Train Indonesia didukung oleh banyak komunitas lokal, donatur, dan berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta.
Baca juga: Aktris India Urvashi Rautela kunjungi pasien bibir sumbing di Bali
Baca juga: "Bullying" pada anak bibir sumbing pengaruhi kesehatan mental
Baca juga: Pusdokkes Polri pecahkan rekor MURI operasi bibir sumbing
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022