Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum (ketum) DPP Partai Bintang reformasi (PBR) Bursah Zarnubi menegaskan, tidak benar adanya berita atau isu bahwa KH Zainuddin MZ mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Syuro PBR yang merupakan hasil pemilihan secara aklamasi peserta Muktamar Islah PBR di Bali, 22-25 April 2006. "Saya yakin KH Zainuddin MZ tidak mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Syuro karena telah menjadi kesepakatannya bahwa beliau tidak bersedia dicalonkan sebagai Ketum DPP PBR, tapi bersedia menjadi Ketua Dewan Syuro," katanya menjawab pers, di Jakarta, Kamis petang. Seusai mengumumkan delapan anggota tim formatur penyusun pengurus DPP PBR (2006-2011), Bursah mengatakan, keberadaan Dewan Syuro telah dimasukkan dalam anggaran dasar/rumah tangga (AD/ART) PBR sebagai wadah para ulama (kyai) yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada DPP PBR. "PBR kini memiliki Dewan Syuro beranggotakan para ulama yang bertugas memberikan pertimbangan DPP PBR, sedangkan DPP PBR, DPW dan DPC PBR akan diisi figur yang memiliki keahlian dalam tugas teknis partai sehari-hari, serta para cendekiawan dan ilmwan akan dimasukan dalam Mejelis Pakar PBR," katanya. Ketua Fraksi PBR DPR itu membantah tidak benar isu atau berita bahwa kewenangan Dewan Syuro PBR hanya sebagai pelengkap partai, tapi justru memiliki kewenangan yang seimbang dengan DPP seperti persetujuan penentuan jabatan menteri dan pimpinan DPR, masalah pemilihan Presiden dan sebagainya," katanya. Bursah Zarnubi yang terpilih menjadi Ketum PBR pada Muktamar Islah PBR di Bali, 22-25 April 2006 menegaskan, DPP PBR (2006-2011) tidak akan mengganti atau merecall anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota maupun mereka yang duduk di pimpinan DPR dari PBR. "Bahkan sesuai kesepakatan lima kandidat Ketum PBR pada 20 April 2006, yakni Bursah Zarnubi, Zaenal Ma`arif, Djafar Badjeber, Ade Daud Nasution dan Ismail Royan, bahwa mereka siap menerima kemenangan dan kekalahan sebagai ketum, serta menjadikan kandidat kalah masuk dalam kepengurusan DPP PBR," katanya. Dia mengajak seluruh jajaran PBR dari pusat hingga daerah untuk membangun partai yang berasaskan Islam itu menjadi kuat dan dipercayai rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga mampu meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2009. Ke-8 anggota tim formatur penyusun kepengurusan DPP PBR (2006-2011), yakni HM Raden Syafii (DPW PBR Sumut), HM Rusman Ali (Kalbar), Achmad Suja`i (Jatim), Wahab Assyab (Jambi), Zainuddin (Papua), Abdul Nukman (NTB), Syarifuddin Ahmad (NTT) dan Zainuudin Arief (Jabar). Bursah Zarnubi selakui ketua tim formatur mengatakan, formatur tim penyusun personel pengurus DPP PBR akan melakukan tugas tujuh hari kedepan atau paling lambat 4 Mei 2006 dan diharapkan pada awal Mei pengurus DPPR PBR (2006-2011) yang jumlah sekitar 45 orang segera dapat dilantik dan diresmikan oleh Ketua Dewan Syuro PBR.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006