akses air bersih di Cianjur masih mengalami masalah karena banyak pipa PDAM yang bergeser

Bandung (ANTARA) - ​​​​​Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan telepon video atau video call dengan Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin untuk melaporkan kondisi setelah gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.

Ridwan Kamil melakukan telepon video didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman bersama Danlanal Bandung Kolonel Laut Renny Setiowati di halaman Pendopo Cianjur sebelum dimulainya rapat koordinasi penanggulangan bencana.

"Trauma healing juga kita lakukan, menurut data banyak korban meninggal dunia adalah anak-anak, kita mohon izin yang terdampak banyak anak-anak, terima kasih Pak Wapres," kata Ridwan Kamil.

Dalam telepon video itu, Maruf Amin juga berpesan kepada Ridwan Kamil agar memastikan warga yang terdampak memiliki akses ke berbagai kebutuhan seperti listrik, air dan sarana mandi cuci dan kakus (MCK).

Baca juga: Gubernur Jabar minta libatkan kepala desa data korban gempa Cianjur

Baca juga: Gubernur Jabar berangkatkan Tim JQR ke lokasi gempa Cianjur

"Bantuan-bantuan juga supaya segera dikoordinasikan dengan pusat," kata Maruf Amin.

Namun, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa akses air bersih di Cianjur masih mengalami masalah karena banyak pipa PDAM yang bergeser. Namun, kata dia, hal itu akan segera ditangani dengan menyiapkan tangki air.

"Tadi malam kita putuskan koordinasi satu pintu di Pendopo, komunikasi di Pendopo supaya nggak simpang siur, Insya Allah terkoordinir," kata Ridwan Kamil saat berbincang dengan Wapres.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hingga Selasa pagi laporan korban warga yang meninggal masih berada di angka 162 orang. Namun angka tersebut masih bersifat sementara seiring pemutakhiran data korban.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat iringi pemakaman anak korban gempa Cianjur

Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta warga Cianjur waspada kondisi setelah gempa

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022