Pemkab Kupang distribusi bantuan bagi korban bencana gempa bumi

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi warga di Kecamatan Amarasi Selatan yang menjadi korban bencana alam gempa bumi tektonik berkekuatan 5,5 magnitudo pada Minggu (20/11) malam.

"Pemerintah Kabupaten Kupang sudah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi para korban bencana alam di Kecamatan Amarasi Selatan sehingga warga yang terdampak bencana gempa bumi bisa terbantu," kata Wakil Bupati Kupang, Jerri Manafe ketika dihubungi di Oelamasi, Selasa.

Jerry Manafe yang ditemui di ibu kota Kabupaten Kupang 38 km arah timur Kota Kupang menjelaskan dampak bencana alam gempa bumi tektonik di Kecamatan Amarasi Selatan menyebabkan 28 rumah penduduk dan dua gedung gereja dan satu bangunan PAUD mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

Dia mengatakan bantuan tangap darurat telah disalurkan Pemerintah Kabupaten Kupang berupa beras, terpal, selimut dan sejumlah kebutuhan lainnya yang bisa dimanfaatkan warga dalam kondisi darurat.

Menurut dia Pemerintah Kabupaten Kupang telah meminta instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dan BPBD untuk melakukan berbagai upaya dalam menangani para korban bencana alam di Kecamatan Amarasi Selatan.

Jerry Manafe menambahkan Pemerintah Kabupaten Kupang tentu segera memikirkan untuk memberikan bantuan perbaikan rumah-rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo itu.

"Sepanjang pemerintah Kabupaten Kupang bisa membantu perbaikan rumah maka tentu ditangani daerah dulu, semuanya tergantung dari penilaian tim BPBD," kata Jerry Manafe.

Ia mengatakan apabila tingkat kerusakan cukup berat dengan anggaran yang besar maka tentu Pemerintah Kabupaten Kupang perlu meminta bantuan pemerintah Provinsi NTT maupun pemerintah Pusat.

"Namun karena dampak kerusakan hanya puluhan unit bangunan yang rusak akibat gempa itu maka dipastikan hanya ditangani Pemerintah Kabupaten Kupang," kata Jerry Manafe.