BP Tapera akan perluas kepesertaan ke ojek online sampai nelayan
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan memperluas kepesertaan kepada pekerja mandiri atau informal seperti pengemudi ojek online sampai dengan nelayan tradisional agar pekerja mandiri lebih mudah mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana BP Tapera Eko Ariantoro mengatakan saat ini pihaknya masih menggodok produk untuk peserta pekerja mandiri tersebut dengan target pada akhir Desember tahun ini diharapkan dapat selesai.
Baca info lengkapnya di sini.
Bank BTN genjot penyaluran KPR secara daring
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggenjot penyaluran kreditnya melalui berbagai kanal, salah satunya kanal digital dengan aplikasi "BTN Properti", yang bisa dimanfaatkan masyarakat baik melalui aplikasi ponsel maupun website untuk memberikan kemudahan dalam mencari hunian idamannya. Direktur IT & Digital BTN Andi Nirwoto mengatakan peminat KPR online yang masuk dalam aplikasi BTN Properti semakin meningkat dan jumlah pengembang atau developer yang bergabung dalam BTN Properti pun terus bertambah.
Baca berita lengkapnya di sini.
Kemenkeu: Dana pensiun Indonesia bisa capai 60 persen PDB di 2045
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Adi Budiarso mengatakan nilai tabungan atau dana pensiun Indonesia bisa menyentuh 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2045. Hal itu dapat dicapai dengan peningkatan penyisihan total gaji masyarakat untuk dana pensiun hingga 1 persen per tahun.
Baca info lengkapnya di sini.
Jumlah investor pasar modal tembus 10 juta SID
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat investor di pasar modal Indonesia telah menembus 10 juta investor dimana per 3 November 2022 jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 dengan komposisi jumlah investor lokal sebesar 99,78 persen. Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan pencapaian tersebut merupakan berita baik bagi pasar modal Indonesia, terlebih lagi jumlah tersebut didominasi oleh investor lokal.
Baca berita lengkapnya di sini.
Goldman Sachs: Pasar ekuitas global yang "bearish" belum berakhir
Bank investasi asal AS Goldman Sachs memperingatkan bahwa pasar ekuitas global yang bearish belum berakhir karena pasar belum melihat palung momentum penurunan pertumbuhan global, puncak suku bunga dan valuasi diturunkan untuk mencerminkan kemungkinan resesi. Bank investasi Wall Street itu memperkirakan imbal hasil menjadi "relatif rendah" 6,0 persen hingga akhir tahun 2023 karena investor fokus pada laju pengetatan kebijakan moneter dan konsekuensi yang berdampak pada pertumbuhan dan pendapatan.
Baca selengkapnya di sini.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022