Manajer timnas Prancis Didier Deschamps dan manajer timnas Australia Graham Arnold (ANTARA/Juns)


Skenario pertandingan

Gawang Prancis sudah pasti akan kembali dijaga oleh kiper Tottenham Hotspur Hugo Lloris yang akan menciptakan rekor dalam hal lama menjaga gawang Prancis.

Tetapi pelatih Didier Deschamps sepertinya tidak akan mengambil risiko menurunkan sejak awal Raphael Varane yang masih rentan cedera, sekalipun dia menjadi salah satu tulang punggung yang membuat Prancis juara dunia empat tahun silam.

Tempat Varane akan ditempati Dayot Upamecano yang akan bahu membahu bersama Ibrahima Konate dalam melindungi Lloris di jantung pertahanan Prancis.

Keduanya akan dikawal dua bek sayap, yakni Lucas Hernandez di sektor kiri pertahanan, dan Benjamin Pavard di sebelah kanannya.

Prancis memasang formasi yang agresif dengan menempatkan Adrien Rabit dan Aurelien Tchouameni sebagai dua jangkar di tengah.

Mereka akan menjadi titik pangkal serangan untuk kuartet serang Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud. Yang terakhir disebut ini akan menjadi ujung tombak di mana Mbappe akan berada tepat di belakangnya, sedangkan Dembel dan Griezmann akan berperan sebagai penyerang sayap.

Dengan formasi maut seperti ini, Prancis bukan saja berusaha menekan dan menyerang sepanjang pertandingan, tetapi juga ingin mencetak gol sebanyak mungkin, dan sekaligus membuat Australia berpikir dua kali untuk mencoba-coba menusuk balik Prancis.

Namun Socceroos sepertinya cenderung tidak tertarik mengambil strategi bertahan total.

Baca juga: Timnas sepak bola Australia terbiasa dengan jalan sulit ke Piala Dunia

Sebaliknya mereka akan memasang tiga gelandang untuk mengganggu kemapanan sektor tengah Prancis, dan menempatkan tiga pemain pengisi lini serang, paling tidak untuk merepotkan Prancis di sepertiga pertama sehingga kesulitan membangun serangan dari area ini.

Untuk itu, Ajdin Hrustic, Aaron Mooy, dan Jackson Irvine akan dipasang di lini tengah, sedangkan Mathew Leckie, Mitchell Duke, dan Craig Goodwin ditugaskan oleh pelatih Graham Arnold di sepertiga akhir untuk mencoba menciptakan gol dan mengganggu keseimbangan Prancis di lini belakangnya.

Kapten tim Matt Ryan sudah pasti menjadi pilihan utama tak tergantikan dalam menjaga gawang Australia.

Kye Rowles dan Bailey Wright akan tepat berada di depan Ryan. Sedangkan Nathaniel Atkinson dan Aziz Behich mengisi kedua sayap pertahanan.

Apakah mereka akan berhasil meredam tim serang Prancis, khususnya Kylian Mbappe, akan menjadi titik menarik dalam pertandingan ini.


Statistik penting kedua tim

- Kedua tim sudah pernah dua kali bertemu dalam ajang Piala Dunia, tepatnya pada 2018 yang dimenangkan Prancis.

- Sejauh ini Australia hanya pernah satu kali mengalahkan Prancis pada Piala Konfederasi 2001.

- Ini keikutsertaan ke-15 Prancis dalam Piala Dunia dan merupakan salah satu dari delapan negara yang pernah menjuarai Piala Dunia. Mereka kini menyandang status juara bertahan setelah menjadi kampiun dalam Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Kroasia dalam final.

- Sejak 1998 Prancis sudah tiga kali mencapai final, yang merupakan terbanyak dalam periode waktu tersebut. Dan ini adalah putaran final Piala Dunia yang ketujuh kali berturut-turut bagi Prancis.

- Prancis dua kali juara dunia pada 1998 dan 2018, sekali menjadi runner up pada 2006, sekali finis urutan ketiga pada 1958, sekali urutan keempat pada 1982, tetapi pernah enam kali terhenti pada fase grup.

- Ini Piala Dunia keenam bagi Australia dan kelima berturut-turut. Sebelumnya empat kali cuma sampai fase grup pada 1974 dan tiga Piala Dunia terakhir, tetapi pernah mencapai 16 besar pada Piala Dunia 2006 di Jerman.

Baca juga: Profil dan peta kekuatan Grup D Piala Dunia 2022
 

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022