Jakarta (ANTARA News) - Kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sedikit mengalami peningkatan dari sebesar 4,58 persen pada triwulan I 2005 menjadi 5,02 persen pada triwulan I 2006. Dirut BRI Sofyan Basir ketika menyampaikan kinerja keuangan BRI triwulan I 2006 di Jakarta, Kamis, menyebutkan, angka NPL sebesar 5,02 persen itu merupakan NPL gross. "Sementara NPL nett triwulan I tahun 2006 sebesar 2,01 persen dibanding dengan NPL nett triwulan I 2005 yang mencapai 1,88 persen," kata Sofyan. Menurut dia, kenaikan angka NPL itu antara lain karena terjadinya fluktuasi ekonomi akibat kenaikan harga BBM, kenaikan suku bunga, serta inflasi yang tetap tinggi pada triwulan I 2006. "Walaupun terjadi fluktuasi ekonomi akibat kenaikan harga BBM, kenaikan suku bunga serta inflasi yang tinggi pada triwulan I 2006 namun BRI masih mampu menjaga kualitas aktiva produktif," katanya. Selama triwulan I 2006, BRI meningkatkan portofolio kreditnya sebesar Rp13,053 triliun (20,60 persen), dari Rp63,356 triliun pada triwulan I 2005 menjadi Rp76,409 triliun pada triwulan I 2006. Segmen usaha yang memberikan kontribusi pertumbuhan kredit paling utama adalah segmen mikro dan usaha kecil masing-masing Rp3,73 triliun dan Rp3,57 triliun. "Loan to deposit ratio (LDR) atau rasio kredit terhadap dana pihak ketiga triwulan I 2006 sebesar 78,19 persen meningkat dari 76,50 persen pada triwulan I 2005. Sementara mengenai portofolio kredit untuk sektor UMKM (sampai dengan Rp50 miliar) sampai dengan triwulan I 2006 mencapai 87,12 persen dari total kredit atau sebesar Rp66,570 triliun dari total pinjaman sebesar Rp76,409 triliun. Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun pada triwulan I 2006 sebesar Rp97,723 triliun atau meningkat sebesar Rp14,903 triliun (17,99 persen)dibanding dengan triwulan I 2005 sebesar Rp82,820 triliun. Komposisi dana pihak ketiga pada triwulan I 2006 itu terdiri dari Giro Rp16,567 triliun (16,95 persen), tabungan Rp48,114 triliun (49,24 persen), dan deposito Rp33,041 triliun (33,81 persen).(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006