"Kami menang tetapi kami juga sadar bahwa kami dapat dan harus melakukan lebih baik," kata Van Dijk setelah Belanda membutuhkan gol telat dari pemain depan PSV Eindhoven Cody Gakpo dan gelandang Ajax Davy Klaassen untuk keluar sebagai pemenang dalam pertandingan Grup A di Doha's Al Thumama Stadion, Senin.
"Di depan kami terkadang mencoba memaksakan sesuatu, dan kami terlalu sering membiarkan diri kami terkena serangan balik Senegal," katanya kepada penyiaran Belanda NOS, seperti dikutip AFP.
Baca juga: Belanda awali Piala Dunia dengan torehkan kemenangan atas Senegal
Baca juga: Virgil van Dijk tak mau butakan diri dari nasib pekerja migran
“Itu adalah area yang perlu kami perbaiki karena itu adalah seni yang sangat bagus untuk lawan kami berikutnya, Ekuador.
"Tapi saya optimis karena saya merasa kami akan menjadi lebih baik."
Belanda memiliki tiga poin yang sama di Grup A dengan tim Ekuador yang mengalahkan tuan rumah Qatar 2-0 dalam pertandingan pembukaan turnamen pada hari Minggu.
Bintang Liverpool Van Dijk melakukan debutnya di turnamen besar pada kesempatan penampilannya yang ke-50, sementara pelatih Belanda Louis van Gaal menyerahkan penampilan pertama di bawah gawang kepada Andries Noppert.
Baca juga: Striker Persib Ezra Walian dukung Belanda juarai Piala Dunia
Kiper klub Heerenveen itu unggul dengan serangkaian penyelamatan di babak kedua, di antara serangan tendangan setengah voli Idrissa Gana Gueye.
"Itu adalah impian masa kecil saya untuk bermain di Piala Dunia, tetapi saya tidak pernah berpikir itu mungkin," kata Noppert kepada NOS.
“Sungguh istimewa ketika pelatih penjaga gawang Frans Hoek mengatakan kepada saya Jumat bahwa saya akan bermain.
"Semakin dekat pertandingan, semakin saya tegang, tapi itu adalah ketegangan yang sehat.
"Bahkan di sepak bola klub saya belum pernah bermain di level internasional, tetapi Anda harus memulainya suatu hari nanti."
Baca juga: Penalti Bale selamatkan Wales dari kekalahan atas Amerika Serikat
Baca juga: Inggris mulai Piala Dunia 2022 dengan pesta gol 6-2 atas Iran
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022