Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, NTT melaporkan jumlah rumah yang rusak akibat gempa tektonik magnitudo 5,5 pada Minggu (20/11) malam, bertambah menjadi delapan unit.
"Sampai malam ini total ada delapan rumah yang terdampak karena gempa bumi yang terjadi pada Minggu (20/11) malam kemarin," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang Frans Wewo di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan dampak gempa bumi magnitudo 5,5 pada Minggu (20/11), pukul 21.49 Wita yang dirasakan juga oleh warga di Kota Kupang.
Dia menjelaskan satu di antara delapan rumah warga yang terdampak itu, sebagai paling parah karena ambruk hingga rata tanah.Rumah yang ambruk itu milik Haryanto Poko.
Ada satu rumah lainnya yang tembok di bagian depan jebol sehingga rawan jika ditempati.
"Sementara sisanya lagi hanya mengalami retak-retak," ujar dia.
Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang data dampak kerusakan akibat gempa
Ia menyatakan tidak ada gempa susulan setelah gempa pukul 21.49 Wita sehingga tidak banyak rumah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.
Warga yang rumahnya ambruk saat ini tinggal di rumah keluarganya. Rumah warga yang rusak ringan masih bisa menempati, namun mereka tinggal di bagian belakang.
BPBD Kabupaten Kupang hingga saat ini masih terus mendata perkembangan dampak gempa tersebut.
Gempa Kupang dengan magnitudo 5,5 terletak pada koordinat 10,57 derajat lintang selatan dan 123,86 derajat bujur timur. Pusat gempa bumi berada pada 51 kilometer arah tenggara Kota Kupang dengan kedalaman 49 kilometer.
Saat terjadi gempa, warga di wilayah Kota Kupang berhamburan keluar rumah, walaupun guncangan gempa hanya berkisar 3-4 detik.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,5 guncang Kota Kupang
Baca juga: Masyarakat Pulau Lembata bagian utara diimbau segera mengungsi
Baca juga: BMKG pasang tiga alat peringatan dini gempa bumi di Alor NTT
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022