Toyota: Versi hibrid bakal dongkrak penjualan Kijang Innova Xenix

Hampir semua model (Toyota) yang ada hibridnya mendominasi penjualan antara 60 sampai 90 persen, seperti Camry, CH-R, dan Corolla

Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Astra Motor optimis All New Kijang Innova Xenix Hybrid (HV) yang baru diluncurkan bakal mendongkrak penjualan kendaraan serba guna (Multi Purpose Vehicle/MPV) medium yang diproduksi di Indonesia itu.

"Target kami minimal penjualannya sama dengan sebelumnya. Tapi karena ini ada versi hibrid, kami perkirakan bisa lebih tinggi," kata Wakil Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto usai peluncuran All New Toyota Kijang Innova Xenix, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan biasanya pada awal peluncuran konsumen lebih memilih kendaraan dengan spek tertinggi dan karena kini pada All New Kijang Innova Xenix ada versi hibrid, maka diperkirakan akan banyak pemesanan di varian tersebut.

Hal itu, menurutnya, karena konsumen otomotif semakin paham dengan kendaraan elektrifikasi, khususnya hibrid, yang tidak hanya hemat bahan bakar tapi juga ramah lingkungan.

"Hampir semua model (Toyota) yang ada hibridnya mendominasi penjualan antara 60 sampai 90 persen, seperti Camry, CH-R, dan Corolla," ujar Henry.

Karena itu pada All New Toyota Kijang Innova Xenix yang terdiri dari 5 tipe yaitu dua berbasis bensin dan tiga hibrid, varian hibrid (HV) bakal mendominasi meskipun harga lebih tinggi.

Harga varian All New Toyota Kijang Innova HV dibandrol mulai dari Rp458 juta (tipe G), Rp532 juta (tipe V), dan spek tertinggi Rp611 juta (tipe Q). Sedangkan varian bensin hanya Rp419 juta (tipe G) dan Rp467 juta (tipe V) per unit.

Berdasarkan data TAM hingga Oktober 2022, rata-rata penjualan Kijang Innova mencapai sekitar 3.000 unit per bulan.

Henry berharap dengan adanya All New Kijang Innova Xenix Hybrid akan semakin banyak konsumen di Indonesia yang berkontribusi bagi penurunan emisi, guna mendukung target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060.

Karena itu, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan Toyota menyematkan teknologi ramah lingkungannya itu pada kendaraan yang pasarnya besar di Indonesia, seperti Avanza.

"Kita kan maunya begitu, jadi akan semakin banyak yang berkontribusi pada penurunan karbon. Tapi ada tahapan-tahapannya," ujar Henry.