"Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas dalam penanganan gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin siang, sehingga pemerintah pusat dan daerah harus tanggap dalam menangani bencana tersebut.

"Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dia meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dan para relawan dalam mempercepat evakuasi korban.

Puan juga mengingatkan agar korban luka-luka segera mendapat penanganan karena banyak pasien yang terpaksa menjalani perawatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cianjur.

"Itu terjadi akibat Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur tidak mampu menampung pasien karena korban gempa terus berdatangan dari berbagai daerah," ujarnya.

Karena itu, dia meminta pemerintah segera membangun rumah sakit darurat, dan perbanyak bantuan tenaga medis untuk membantu korban gempa di Cianjur.

Menurut dia, dalam penanganan gempa harus memprioritaskan keselamatan warga karena korban luka harus segera ditangani, apalagi banyak anak-anak yang menjadi korban.

Puan meminta adanya kerja sama lintas kementerian/lembaga dalam mempermudah penanganan darurat rencana.

"Sebanyak tujuh kecamatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat gempa. Upayakan bantuan cepat diberikan, termasuk untuk daerah yang terisolir akibat gempa, logistik dan kebutuhan medis harus cepat sampai," katanya.

Dia juga mengingatkan agar lokasi pengungsian korban gempa perlu memperhatikan kenyamanan dan keamanan warga sehingga pemerintah perlu sigap menyiapkan segala kebutuhan masyarakat.

Kebutuhan tersebut menurut dia seperti pasokan listrik, air, selimut, dan alas tidur bagi warga khususnya korban anak, lansia, ibu hamil serta ibu menyusui.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M 5,6 terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) pukul 13.30 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022