Dalam kondisi korban bencana gempa, di mana fasilitas kesehatan (faskes) yang ada mengalami kendala, maka RS lapangan adalah keniscayaan.

Bogor, Jabar (ANTARA) - Ahli kesehatan yang lama bergelut dalam penanganan kesehatan bencana dr Rustam S Pakaya, MPH mengusulkan agar dibuka rumah sakit lapangan (RSL) guna membantu menangani korban gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Perlu dibuka RS Lapangan karena RSUD Cianjur melayani pasien hingga di halaman rumah sakit," katanya saat dihubungi di Bogor, Senin petang.

Ia menjelaskan bahwa dalam kondisi korban bencana gempa, di mana fasilitas kesehatan (faskes) yang ada mengalami kendala, maka RS lapangan adalah keniscayaan.

"Dengan adanya rumah sakit lapangan, harapannya akan lebih banyak korban yang bisa ditangani secara medis dengan lebih segera," kata Rustam S Pakaya.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan sejumlah bangunan perkantoran dan pertokoan di pusat kota Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Senin siang.

Kerusakan yang terjadi itu mulai dari genteng yang runtuh, hingga bangunan tembok yang ambruk. Akibatnya warga pun berhamburan ke jalanan untuk menyelamatkan diri.

"Saat ini BPBD dari tiap kabupaten dan kota sedang melakukan asesmen," kata Humas BPBD Jawa Barat Andrie Setiawan di Bandung, Senin.

Selain itu, sejumlah sekolah yang ada di Cianjur juga mengalami kerusakan pada bangunannya. Terlebih, gempa susulan pun terjadi beberapa kali.

Kemudian ratusan pasien yang ada di RSUD Kabupaten Cianjur pun sempat dievakuasi ke halaman bangunan rumah sakit sebagai antisipasi gempa.

Adapun gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.

Baca juga: PMI sebut korban tewas bertambah jadi 56 orang akibat gempa Cianjur

Baca juga: Gempa menyebabkan 12 siswa SMKN 1 Cugenang di Cianjur terluka

Baca juga: Kemenko PMK: 46 jiwa di Kabupaten Cianjur meninggal akibat gempa

Baca juga: PMI Cianjur catat ada satu orang tertimpa rumah ambruk akibat gempa

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022