Muara Teweh (ANTARA News) - Sebagian wilayah Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya, Kalimantan Tengah, hingga Kamis masih terendam banjir dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter akibat meluapnya Sungai Barito. Wartawan ANTARA News di Muara Teweh melaporkan, banjir itu telah merendam beberapa kawasan pemukiman padat penduduk dan kawasan ekonomi di daerah itu. Kawasan dalam kota Muara Teweh yang biasa mendapat langganan banjir diantaranya jalan Imam Bonjol dan jalan Merak, jalan Dahlia, jalan Cempaka Putih, jalan Sengaji Hilir, jalan Simpang Perwira dan kawasan perniagaan jalan Panglima Batur. Sementara itu beberapa ruas jalan seperti jalan Imam Bonjol dan jalan merak sudah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor ketinggian air di kawasan tersebut sekitar 1 meter. Banjir musiman bagi warga di kabupaten Barut dinilai sudah biasa sehingga bukan ancaman dan bahkan pada beberapa kawasan jalan yang terendam menjadi tempat bermain anak-anak. Ketinggian air pada beberapa desa dan kecamatan bervariasi antara satu hingga dua meter yaitu Kecamatan Lahei, Teweh Tengah dan Kecamatan Montallat yang merupakan daerah terparah di landa banjir. Meski belum begitu berpengaruh terhadap aktifitas warga, namun banjir ini menghentikan kegiatan warga yang berprofesi sebagai penyadap karet dan pencari rotan terutama di pinggiran DAS Barito. Jalan menuju kebun karet dan sebagian kebun terendam banjir sehingga beberapa hari ini tidak bisa menyadap karet, kata seorang warga kelurahan Lanjas Muara Teweh. Sementara itu sejumlah kawasan dan desa di wilayah kabupaten Mura yang terletak di bagian hulu sungai Barito atau utara kabupaten Barut dilaporkan sejumlah desa dan rumah penduduk kembali terendam banjir antara lain Danau Usung, Juking, Puruk Cahu Seberang, Bahitom dan Sumpoi. Petani karet di daerah ini juag menghentikan kegiatannya karena puluhan haktar tanaman karet di pinggiran sungai Barito terendam banjir. Di daerah pedalaman Kalteng ini beberapa sekolah mulai terendam banjir dan menggangu aktifitas belajar dan mengajar sehingga murid sekolah diliburkan. Sampai saat ini masih belum diketahui adanya korban jiwa dan harta benda akibat banjir yang melanda dua kabupaten di pedalaman DAS Barito tersebut.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006