Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas juga memikirkan kenaikan pajak kendaraan bermotor 2.000 cc ke atas dan tarif parkir selain pembatasan penggunaan BBM guna mengurangi konsumsi BBM serta kemacetan.
"Itu alternatif selain pembatasan penggunaan BBM," kata Paskah di kantor Bappenas, Jakarta, Kamis.
Paskah mengusulkan agar pajak kendaraan 2.000 cc ke atas naik 150 hingga 500 persen.
Ia mengatakan, pajak kendaraan bermotor yang naik 500 persen diusulkan dikenakan pada mobil 4.000 cc. Sementara itu pajak kendaraan bermotor 1.300 cc ke bawah diusulkan tetap.
Kendaraan berumur lima tahun ke atas juga diusulkan tetap dengan asumsi pemiliknya bukan orang kaya dan untuk memenuhi rasa keadilan, katanya.
Pajak progresif, katanya, juga akan diusulkan kepada mereka yang memiliki mobil banyak.
Selain itu, Bappenas juga mengusulkan kenaikan tarif parkir di daerah-daerah tertentu. Hal itu, katanya, agar pengguna mobil pribadi lebih suka menggunakan kendaraan umum
Ia mengatakan, upaya menaikkan harga BBM untuk mengatasi tingginya harga minyak dunia tidak efektif dan juga tidak populer.
Dari sisi politik, ujarnya, hal itu dapat mempengaruhi citra pemerintah, dari sisi sosial juga akan menimbulkan gejolak. Sementara dari sisi ekonomi juga dapat menimbulkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Ia mengatakan sektor transportasi merupakan konsumen BBM terbesar yakni lebih dari 50 persen dari total konsumsi BBM nasional.
Oleh karena itu penghematan BBM di sektor ini akan berdampak cukup besar bagi keseluruhan upaya penghematan BBM secara nasional.
Dalam sektor transportasi sebesar 88 persen BBM dikonsumsi oleh angkutan jalan di mana 66 persen merupakan mobil pribadi dan mobil angkutan barang.
Ia mengatakan, penghematan jika dilakukan dengan imbauan maka seringkali tidak mencapai hasil yang optimal, karena itu, katanya, perlu regulasi yang baik.
Regulasi yang akan dibicarakan dengan DPR itu, ujarnya memberi sanksi bagi yang tidak melaksanakannya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006