Bengaluru (ANTARA) - Indeks FTSE 100 Inggris tergelincir pada awal perdagangan Senin, terseret oleh kelemahan dalam saham-saham terkait komoditas, karena COVID-19 membatasi konsumen logam utama China dan dolar yang lebih kuat membebani sentimen global.
Indeks saham unggulan FTSE 100 merosot 0,3 persen, setelah membukukan penutupan terkuatnya dalam lebih dari dua bulan pada akhir pekan lalu.
Sektor energi Inggris tergelincir 0,6 persen didorong oleh penurunan harga minyak karena banyaknya pembatasan terkait COVID di China memicu kekhawatiran permintaan.
Komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve AS juga telah membantu dolar stabil setelah penurunan tajamnya di awal November.
Sementara itu, penambang logam industri jatuh 1,8 persen karena kekhawatiran tentang melambatnya permintaan dari ekonomi terbesar kedua dunia memukul harga logam termasuk tembaga.
Gabungan saham energi dan material memiliki bobot lebih dari 25 persen pada FTSE 100.
Indeks saham-saham berkapitalisasi sedang FTSE 250 yang lebih fokus di dalam negeri kehilangan 0,3 persen.
Di antara saham individu, Virgin Money melonjak hampir 13 persen setelah pemberi pinjaman itu melaporkan kenaikan laba setahun penuh sebesar 43 persen karena kenaikan suku bunga bank sentral Inggris mengangkat keuangannya menjelang kemungkinan penurunan ekonomi yang berkepanjangan.
Baca juga: Saham Inggris setop rugi beruntun, indeks FTSE 100 bangkit 0,53 persen
Baca juga: Saham di Inggris rugi hari ketiga, indeks FTSE 100 turun 0,06 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022