Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun depan sebesar Rp25,18 triliun untuk 220 ribut unit rumah subsidi.
"FLPP Ini akan kami teruskan di tahun mendatang dengan target tahun 2023 sebanyak 220 ribu unit senilai Rp25,18 triliun," ujar Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Adi juga menyampaikan optimismenya untuk dapat mencapai target penyaluran dana FLPP tahun 2022. Setelah mencapai hasil yang maksimal pada kuartal III tahun 2022, BP Tapera optimis bisa menyelesaikan sisa penyaluran menjelang berakhirnya tahun 2022.
Tercatat per 16 November 2022, dari target 226 ribu unit, telah tersalurkan 189.950 unit rumah senilai Rp21,13 triliun. Dengan demikian, total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 sampai dengan 2022 (bulan berjalan) sebanyak 1.133.529 unit atau senilai Rp96,31 triliun.
“Kami optimistis untuk sisa target yang ada akan dapat diselesaikan sebelum berakhirnya tahun 2022,” ujar Adi.
Sementara itu untuk penyaluran pemanfaatan dana Tapera akan ditargetkan senilai Rp4,64 triliun sebanyak 54.924 unit.
Untuk penyaluran pembiayaan Tapera per 16 November 2022 telah terealisasi akad pembiayaan sebesar 4.256 unit senilai Rp636,72 miliar.
Akad pembiayaan Tapera ini melalui Bank BTN, BRI, BTN Syariah dan BJB, baik untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Renovasi Rumah (KRR).
“Kami berharap semua program yang dikelola oleh BP Tapera, baik FLPP maupun Tapera akan meningkatkan akses dan keterjangkauan MBR terhadap perumahan yang layak huni dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi kekurangan rumah/backlog,” kata Adi Setianto.
Baca juga: BP Tapera targetkan 1.500 akad kredit massal rumah subsidi di TPE 2022
Baca juga: SMF salurkan kredit FLPP senilai Rp3,52 triliun per triwulan III 2022
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022