"Giliran semua pihak untuk memindai calon presiden 2024-2029 yang akan memikul tanggung jawab kepemimpinan geopolitik untuk menjaga perdamaian dunia, untuk menyelamatkan peradaban, dan melayani umat manusia," kata Hendrawan Saragi dalam keterangannya diterima di Jakarta Senin.
Dia mengatakan negara-negara di dunia termasuk Indonesia tentu memiliki tantangan yang dihadapkan dengan perubahan drastis dalam lanskap internasional, terutama upaya eksternal untuk memeras dan memberikan tekanan.
"Karena itu mesti menjaga keseimbangan kekuatan pertahanan melawan kekuatan jahat di mana-mana, di Eropa dan Asia dan Afrika, di Atlantik dan Pasifik, baik di darat, udara dan laut," kata dia.
Karena itu lah, kata Hendrawan Saragi dibutuhkan calon presiden yang paham akan geopolitik. Dia mengajak untuk kembali mengulang masa kejayaan pendiri bangsa Presiden Soekarno yang memiliki rasa cinta kebebasan politik.
"Kiranya ada pemimpin yang muncul dengan ketegasannya, kecerdasannya, sehingga pantas memperjuangkannya," kata dia.
Soekarno dan yang lainnya yang memimpin kelahiran Negara Indonesia kata dia bisa disebut sosok yang non-intervensi, memberikan alternatif dalam dalam 'to build the world a new" (membangun dunia yang baru).
"Ini adalah sebuah peradaban yang khas dan potensi warisan pendiri negara kita. Dalam praktiknya, kata-kata itu berarti tidak ada campur tangan dalam kontroversi dan perang dan penolakan terhadap intrusi kekuatan, sistem, dan ambisi negara mana saja," ujarnya.
Baca juga: Pendekar Indonesia: Tujuh prinsip berpolitik bisa gembira dan indah
Baca juga: Sekjen PDIP paparkan pemikiran geopolitik Bung Karno di Unair
Baca juga: Gerindra tanggapi survei soal keunggulan Ganjar dari Prabowo
Baca juga: Saragi: Andika Perkasa layak diperhitungkan sebagai calon presiden
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022