Jakarta (ANTARA) - Setelah gagal lolos masuk putaran final Piala Dunia 2018, Amerika Serikat kembali mengikuti turnamen akbar sepak bola global ini dengan tujuan yang mereka sebut "misi membalas dendam".
Misi mereka akan diawali dengan menjajal Wales dalam pertandingan Grup B, Selasa dini hari WIB nanti, di Stadion Ahmad bin Ali di Ar-Rayyan.
Mengikutkan salah satu skuad yang dipenuhi pemain-pemain muda, Amerika Serikat memang tim kuat tetapi tidak terlalu istimewa dalam lima pertandingan terakhirnya, bahkan kalah 0-2 melawan Jepang dalam pertandingan pemanasan Piala Dunia.
Arab Saudi yang seluruh pemainnya produk lokal saja bisa mengimbangi mereka 0-0 dalam laga pemanasan lainnya.
Padahal Wales lebih kuat dari pada Arab Saudi. Untuk itu misi balas dendam mereka akan langsung menghadapi ujian berat dari tim setangguh Wales. Setelah itu mereka akan dihadapi Inggris dan Iran dalam dua pertandingan Grup A lainnya.
Meskipun demikian kiper mereka, Matt Turner, menyatakan tidak akan terprovokasi oleh hasil buruk dalam pertandingan-pertandingan terakhir Amerika.
"Kami tak akan menoleh ke belakang saat menjalani pertandingan pertama kami melawan Wales dan saya kira penting bagi kami untuk mengayunkan langkah demi langkah," kata Turner seperti dikutip Reuters.
Sebaliknya, bersama talenta generasi emas pimpinan Gareth Bale dan memainkan Piala Dunia pertamanya dalam 64 tahun terakhir, Wales menatap laga dengan optimistis dan sekaligus tanpa beban.
Baca juga: Gareth Bale percaya diri akan bugar pada gelaran Piala Dunia 2022
Bukan karena Amerika Serikat yang menjadi lawan mereka, melainkan dari catatan hebat mereka dalam dua turnamen Piala Eropa terakhir. Mereka mencapai semifinal Euro 2016 dan 16 besar Euro 2020.
Optimisme mereka juga didorong oleh skuadnya yang bertumpu pada pemain-pemain yang merumput di Liga Premier Inggris.
Pelatih AS Gregg Berhalter sendiri tak mau meremehkan tim asuhan Rob Page itu mengingat sembilan pemain Liga Premier memenuhi skuad Wales.
"Saya kira, setidaknya oleh media massa Amerika, Wales telah diremehkan," kata Berhalter seperti dikutip Reuters. “Ketika saya melihat skuad mereka, pada dasarnya saya melihat skuad Liga Inggris."
Untuk itu Berhalter percaya pertandingan melawan Wales akan berjalan sangat sengit dan sangat berat untuk dijalani.
Dalam grup mereka, Inggris diperkirakan memuncaki klasemen yang pada akhirnya lolos ke 16 besar dalam status juara grup.
Itu membuat Amerika Serikat, Wales dan Iran akan bertarung sengit menjadi pendamping Inggris. Tetapi pelatih Rob Page sama sekali tak tertarik dengan premis itu.
"Anda lihat Inggris dan Amerika Serikat, biasanya orang membahas mereka akan berada dalam dua teratas, kemudian baru kami dan Iran," kata Page seperti dikutip Reuters. "Tetapi kami sudah membuktikan diri dalam Nations League bahwa kami bisa lebih."
Page merasa kondisi tak diperhitungkan lawan justru menguntungkan Wales karena itu membuat skuadnya tidak tertekan dan sebaliknya bermain lepas kala menghadapi lawan-lawannya yang malah akan bermain dengan perasaan menanggung beban besar.
Page pun sesumbar, "saya ingin menunjukkan kepada dunia betapa bagusnya kami."
Prediksi sebelas pemain pertama
Amerika Serikat (4-3-3): Matt Turner; Sergino Dest, Walker Zimmerman, Aaron Long, Antonee Robinson; Tyler Adams, Weston McKennie, Brenden Aaronson; Gio Reyna, Jesus Ferreira, Christian Pulisic
Wales (5-2-3): Wayne Hennessey; Connor Roberts, Ethan Ampadu, Joe Rodon, Ben Davies, Neco Williams; Joe Allen, Aaron Ramsey; Gareth Bale, Kieffer Moore, Daniel James
Baca juga: AS menjadi tim pertama yang mendarat di Qatar
Selanjutnya: Skenario pertandingan
Skenario pertandingan
Matt Turner dan Ethan Horvath akan bersaing menjadi penjaga gawang utama Amerika saat melawan Wales itu.
Tetapi pelatih Gregg Berhalter kemungkinan besar memilih Turner yang kiper Arsenal mengingat dialah yang dimainkan dalam dua pertandingan persahabatan September lalu.
Dia akan dilindungi Walker Zimmerman dan Aaron Long tepat di depannya, serta Sergino Dest dan Antonee Robinson di sayap kanan dan kiri pertahanan Amerika.
Di lapangan tengah, Weston McKennie yang walau tak dimainkan klubnya, Juventus, sejak Oktober, kemungkinan dimainkan sebagai starter untuk menjadi jangkar yang bermitra dengan kapten Tyler Adams dan Brenden Aaronson guna meredam ofensif Wales dan sekaligus merancang serangan dari tengah.
Tetapi bagian paling maut dari skuad Amerika adalah tiga pemain yang mengisi sepertiga akhir lapangan.
Posisi ini biasanya ditempati oleh Gio Reyna, Jesus Ferreira dan Christian Pulisic. Pulisic akan menjadi motor serangan yang seeksplosif Gareth Bale di Wales.
Bale sendiri sudah siap bermain penuh selama 90 menit dalam semua dari tiga pertandingan fase grup Wales.
Walaupun begitu, kehadiran kapten timnas Wales tersebut dalam beberapa laga Wales belakangan ini tidak selama itu, terutama setelah menyeberangi Atlantik untuk bermain bersama Los Angeles FC di liga Amerika Serikat.
Pelatih Rob Page juga cenderung memasang Joe Allen sebagai starter sekalipun gelandang ini tak pernah lagi bermain sejak September karena belitan cedera.
Pemain Swansea City dari divisi dua Liga Championship di Inggris itu menjadi salah satu dari pemain Wales yang berusaha diturunkan pelatihnya sejak menit pertama, tapi dia belum sepenuhnya terbebas dari cedera.
Bermitra dengan Aaron Ramsey, mereka akan berusaha keras menguasai pusat lapangan yang bisa mengganggu permainan Amerika, selain juga menjadi dua benteng untuk empat bek pimpinan Connor Roberts yang melindungi kiper Wayne Hennessey.
Duo gelandang itu juga menjadi kreator lapangan untuk setiap manuver maut yang bisa dibuat trisula Gareth Bale, Kieffer Moore, dan Daniel James yang terkenal cepat.
Mereka akan membuat lini pertahanan Amerika sibuk menangkis serangan dalam pertandingan yang diperkirakan akan sangat terbuka ini karena baik Wales maupun Amerika Serikat akan tampil ngotot sejak laga pertama mereka.
Statistik penting kedua tim
- Kedua tim sudah dua kali berhadapan satu sama lain tetapi hanya dalam laga persahabatan. Sekali dimenangkan Amerika Serikat pada 2003 dan sekali lagi berakhir seri pada 2020.
- Wales lolos ke putaran final Qatar 2022 setelah melalui playoff melawan Austria dan kemudian Ukraina.
- Ini adalah Piala Dunia pertama Wales dalam kurun 64 tahun. Sebaliknya Amerika Serikat kembali tampil dalam Piala Dunia setelah empat tahun lalu di Rusia gagal mencapainya.
- Amerika Serikat lolos ke putaran final setelah menempati urutan ketiga zona CONCACAF di belakang Kanada dan Meksiko.
- Terakhir kali bermain dalam Piala Dunia pada 1958, Wales sukses mencapai perempat final sebelum dihentikan Brazil 0-1 oleh gol semata wayang Pele. Brazil pula yang menjuarai turnamen edisi itu.
- Amerika Serikat pernah mencapai 16 besar dalam edisi 2014 ketika saat itu mereka bertekuk lutut 1-2 kepada Belgia.
- Amerika Serikat hanya menang satu kali dalam lima pertandingan terakhirnya, dan sekali kalah ketika ditekuk Jepang 2-0 dalam laga persahabatan. Catatan ini lebih baik dibandingkan dengan Wales yang empat kali kalah dalam lima pertandingan terakhirnya. Wales hanya satu kali seri 1-1 melawan Belgia.
Baca juga: Preview Piala Dunia 2022: Senegal vs Belanda
Baca juga: Preview Piala Dunia 2022: Inggris vs Iran
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022