Manila (ANTARA) - Wakil Presiden AS Kamala Harris akan menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk membela Filipina ketika dia bertemu dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Manila pada Senin, kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Harris, yang perjalanan tiga harinya ke Filipina, termasuk singgah di pulau Palawan di tepi Laut China Selatan, juga akan menegaskan kembali dukungan Washington untuk putusan pengadilan internasional 2016 yang membatalkan klaim ekspansif China di jalur air yang disengketakan.

"Wakil presiden akan menggarisbawahi komitmen kami untuk membela aturan dan norma internasional karena kami menyadari dampaknya terhadap kehidupan dan mata pencaharian Filipina," kata pejabat AS itu.

Beijing mengklaim beberapa wilayah di perairan Palawan dan sebagian besar Laut China Selatan, dengan mengutip peta sejarah China sendiri.

Putusan 2016 oleh pengadilan arbitrase di Den Haag, bagaimanapun, mengatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum dan memberikan kemenangan bagi Manila.

Tetapi Filipina tidak dapat menegakkan putusan tersebut dan sejak itu telah mengajukan ratusan protes atas apa yang disebutnya perambahan dan gangguan oleh pasukan penjaga pantai China dan armada penangkap ikannya yang besar.

Kunjungan Harris akan menjadi perjalanan tingkat tertinggi ke Filipina oleh seorang pejabat pemerintahan Biden dan menandai perubahan tajam dalam hubungan, yang tegang oleh permusuhan mantan Presiden Rodrigo Duterte terhadap Washington dan kedekatannya dengan Beijing.

"Wakil presiden akan memberi tahu Presiden Marcos bahwa kami senang melihat hubungan keamanan kami dalam posisi yang kuat," kata pejabat AS itu.

Washington dan Filipina telah bergerak maju dengan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) yang berasal dari pemerintahan Obama dan mandek di bawah Duterte.

EDCA memungkinkan Amerika Serikat untuk mempertahankan kehadiran militer, tetapi tidak permanen, di bekas koloninya melalui rotasi kapal dan pesawat untuk operasi keamanan kemanusiaan dan maritim di pangkalan-pangkalan Filipina yang disepakati bersama.

Amerika Serikat telah mengusulkan penambahan lebih banyak lokasi EDCA ke lima saat ini "untuk memperdalam kerja sama kami," kata pejabat AS itu, seraya menambahkan bahwa Washington telah mengalokasikan 82 juta dolar AS ( Rp1,28 triliun) untuk menyelesaikan 21 proyek di lima lokasi yang ada.

Pekan lalu, panglima militer Filipina Bartolome Bacarro mengatakan Amerika Serikat telah mengusulkan untuk memasukkan lima pangkalan lagi di EDCA, termasuk satu di Palawan.

"Harris dijadwalkan pada Selasa untuk bertemu dengan pejabat badan penjaga pantai dan mengunjungi kapal pasukan penjaga pantai di Palawan dan berbicara tentang "prinsip integritas teritorial kedaulatan dan kebebasan navigasi," kata pejabat AS itu.

Selain kerja sama keamanan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kemitraan Washington dengan Filipina di berbagai isu, termasuk aksi iklim, kerja sama nuklir, dan ketahanan pangan, ekonomi digital, serta kerja sama kesehatan dan maritim, kata pejabat itu.

Sumber: Reuters
Baca juga: "Coast Guard" AS dukung negara mitra yang khawatirkan China di LCS
Baca juga: AS ulangi peringatan kepada China soal serangan ke pasukan Filipina
Baca juga: Filipina, AS berharap lanjutkan latihan militer gabungan di LCS

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022