"Jadi, kita berharap momentum G20 ini membangun konsolidasi demokrasi dan memperkuat narasi kebangsaan itu," ucap Benny dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menilai gelaran KTT G20 yang berlangsung aman dan kondusif secara tidak langsung membuktikan bahwa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara maju lainnya, khususnya dalam hal keseriusan dan komitmen seluruh lapisan guna menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi para pemimpin dunia.
"Sebenarnya substansi dari KTT G20 itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia ini mampu sejajar dengan negara maju lainnya. Rasa aman, tidak ada gangguan, politiknya stabil, itu yang membuat dunia internasional menghargai dan percaya dengan kapabilitas Indonesia," ujar Benny Susetyo.
Hal ini, tambah Benny, tidak terlepas dari dukungan dan kesadaran masyarakat yang semakin hari mengalami peningkatan dari segi kualitas literasi digital.
Benny mengatakan masyarakat kini sudah memahami bahwa konflik SARA (suku agama, ras, dan antargolongan) tidak hanya merugikan bagi kepentingan nasional, tapi juga internasional.
"Masyarakat kita itu memang sebenarnya memiliki kesadaran, kesadaran bahwa stabilitas politik itu sangat penting sehingga sekarang masyarakat semakin cerdas, tidak mudah terprovokasi, bisa memilah-milah, dan cenderung lebih tidak cuek dan tidak mudah terbawa arus. Masyarakat kita mulai pintar,” ucap sosok yang akrab disapa Romo Benny ini.
Tidak hanya dalam gelaran KTT G20, Romo Benny berharap kondisi masyarakat yang kompak dalam menciptakan rasa aman dan nyaman ini bisa dipertahankan dan dipelihara.
Menurutnya, guna terus mewujudkan hal tersebut, sangat mutlak membutuhkan dan melibatkan seluruh pihak.
"Harus terus dirawat, dengan cara membuat narasi kebangsaan itu terus menerus, seperti kemarin G20 itu kan melibatkan semua pihak, bahwa pentingnya menjaga ketertiban, kedamaian. Di sinilah penguatan narasi kebangsaan menjadi kuncinya," ucapnya.
Oleh karenanya, percepatan penyebaran narasi kebangsaan di ruang digital dan ruang publik menjadi kunci guna menciptakan atmosfir bagi terciptanya kesejahteraan bangsa yang juga dipercaya mampu memperkecil ruang gerak paham tertentu.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022