Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menginformasikan bahwa Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN Pijar) menekankan pentingnya kesejahteraan anak.
"Kesejahteraan di sini mencakup kesejahteraan fisik, kesejahteraan rohani, dan juga kesejahteraan sosial," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi di Jakarta, Minggu.
Agus menjelaskan, pemerintah terus mengupayakan agar anak usia sekolah dan remaja memiliki kesehatan yang holistik, tidak hanya sehat secara fisik namun juga secara mental dan sosial.
Baca juga: Kemenko: Hari Anak Sedunia ingatkan pentingnya penuhi hak imunisasi
"Sehat secara sosial dapat juga diartikan dengan anak memiliki empati yang baik, cara bergaul dan berkomunikasi yang baik, tidak menjadi pelaku perundungan dan memiliki budi pekerti yang baik," katanya.
Agus menambahkan bahwa pada 19 April 2022 pemerintah meluncurkan RAN PIJAR dengan tujuan salah satunya untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan serta kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja sesuai dengan Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 tentang RAN Pijar.
Baca juga: Pendidikan karakter kunci utama agar anak tidak jadi pelaku bullying
"Melalui RAN Pijar diharapkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia pendidikan, dunia usaha dan juga masyarakat khususnya orang tua untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak yang mencakup fisik, rohani dan sosial," katanya.
Agus menambahkan, peringatan Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November mengingatkan pentingnya pemenuhan hak anak untuk memperoleh kesejahteraan dasar.
Baca juga: Hari Anak Sedunia kesempatan ciptakan lingkungan aman dan nyaman
"Terkait kesejahteraan fisik, pemerintah terus berupaya mengoptimalkan status kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja di Indonesia dengan menekan kejadian anemia pada remaja, mengingatkan pentingnya sarapan, mengingatkan pentingnya konsumsi sayur dan buah serta melaksanakan pemberian tablet tambah darah," katanya.
Pemerintah, kata dia, juga mempercepat penurunan prevalensi stunting, menggencarkan edukasi guna mencegah obesitas pada anak, serta meningkatkan edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika.
Terkait kesejahteraan rohani dan sosial, kata dia, pemerintah terus berupaya menggencarkan pendidikan kesehatan mental dan juga meningkatkan edukasi mengenai bahaya perundungan atau bullying dan mengajak orang tua dan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama mendampingi tumbuh kembang anak agar tidak menjadi korban atau bahkan menjadi pelaku perundungan.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022