Jakarta (ANTARA) - Tumpeng kerap kali menjadi pilihan makanan masyarakat Indonesia ketika seseorang melakukan selebrasi baik ketika memulai usaha atau merayakan hari penting dalam hidupnya.
Umumnya, saat mengeksekusi tumpeng secara alami orang-orang memotong bagian atas tumpeng yang lancip.
Namun rupanya cara tersebut kurang tepat, hal itu disampaikan oleh Chef Desi Trisnawati yang juga dikenal sebagai jebolan ajang pencarian bakat MasterChef Indonesia musim kedua.
Baca juga: Berburu kuliner autentik Indonesia di Festival Jajanan Bango 2022
"Jadi yang benar itu seharusnya dikerok saja dari bagian bawah, yang penting jangan potong bagian atasnya karena seolah kita memutuskan hubungan dengan Sang Pencipta," kata Chef Desi di Jakarta, Sabtu.
Secara filosofis rupanya tumpeng yang bagian intinya merupakan nasi yang umumnya nasi kuning ditata mengerucut ke atas melambangkan hubungan manusia dan Pencipta.
Memasuki bagian lauk pauk-nya biasanya berisi tempe orek, kentang balado, ayam goreng, hingga telur rupanya sengaja yang ditata mengelilingi nasi.
Hal itu untuk melambangkan alam semesta yang harus dijaga untuk menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungannya.
Maka ketika bagian atas dari tumpeng dipotong secara langsung, langkah tersebut seakan menggambarkan manusia memotong hubungannya dengan Tuhan.
Setelah mengerok bagian bawah dari tumpeng untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, anda bisa melengkapi-nya dengan lauk pauk yang tersedia.
Setiap bagian dari lauk pauk yang tersedia harus ditaruh mendampingi nasi untuk menyempurnakan rasa serta memenuhi filosofi penyajian tumpeng.
Baca juga: Rahasia hasilkan hidangan bacem yang lezat
Baca juga: Nasi tumpeng, ikon kuliner tradisional indonesia
Baca juga: Tempe.ide: Kuliner Indonesia bisa jadi pintu gerbang pariwisata
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022