"Ada 5.907 jiwa dari 1.843 kepala keluarga dan 1.699 unit rumah terendam di 18 kelurahan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Medan, Muhammad Husni di Medan, Sabtu.
Delapan belas kelurahan itu, yakni Cinta Damai, Sei Sikambing C II, Tanjung Gusta, Helvetia Timur di Medan Helvetia, dan Aur, Sei Mati, Hamdan di Medan Maimun.
Lalu Pangkalan Mansyur, Gedung Johor, Kwala Bekala di Medan Johor, Sunggal, Tanjung Rejo di Medan Sunggal, Petisah Tengah, Sei Putih Barat di Medan Petisah.
Baca juga: Pemkot Medan-PUPR kolaborasi atasi banjir dan kemiskinan di Belawan
Baca juga: BNPB akan bangun tanggul sungai antisipasi banjir Aceh Tamiang
Kemudian Beringin di Medan Selayang, Suka Damai di Medan Polonia, Kwala Babura Batua di Medan Baru, dan Karang Berombak di Medan Barat.
Bencana banjir ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi melanda di Kota Medan, dan juga bersamaan hujan di daerah pegunungan sejak Jumat (18/11) sore.
"Curah hujan itu mengakibatkan sekitar pukul 19.30 WIB banjir menggenangi sedikitnya 28 ruas jalan di Medan, di antaranya Jalan Gatot Subroto, Jalan Dr Mansyur dan Jalan Brigjen Katamso," kata dia.
Hingga kini pihaknya terus memantau lokasi yang masih digenangi banjir maupun wilayah rawan banjir di ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
"Tapi kini sudah banyak wilayah banjir yang surut, dan tinggal beberapa kelurahan saja," ungkap Husni.*
Baca juga: Wali Kota Medan minta segera revitalisasi Danau Siombak
Baca juga: Pj Gubernur Aceh minta kenderaan pengangkut logistik jadi prioritas
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022