Sleman (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa atap ruang kelas di SDN Kepuharjo, Cangkringan yang ambruk, pada Rabu (16/11), merupakan ruangan kelas yang tidak dipakai atau kosong.

"Peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban, baik siswa maupun tenaga pendidik, karena memang ruang kelas tersebut kosong dan tidak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Sir Adi Marsanto di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, ruang kelas SDN Kepuharjo yang atapnya ambruk tersebut sudah lama tidak dipakai dan terakhir kali diperbaiki sejak erupsi Gunung Merapi 2010 menggunakan anggaran pihak ketiga atau corporate social responsibility (CSR).

"Saat ini ruang kelas yang atapnya ambruk sudah dilokalisir untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan," katanya.

Baca juga: GKR Hemas minta korban atap sekolah ambruk diberikan trauma "healing"

Baca juga: Atap kelas ambruk, ratusan siswa SDN Gugut -Jember diliburkan

Ia mengatakan perbaikan kerusakan tersebut akan dilakukan tahun depan. Ruangan itu memang tidak dipakai. Jadi, ya, kalau diagendakan rehab dengan yang sesuai, harusnya ruangan itu dipakai. Kalau memperbaiki ruangan yang tidak dipakai kan eman-eman," katanya.

Sri Adi mengatakan, kerusakan hanya pada satu ruang kelas saja dan akan ditangani pemerintah.

"Pihak sekolah tidak perlu memungut biaya kepada wali murid untuk perbaikan. Dinas Pendidikan akan bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan atap gedung kelas yang ambruk. Karena perbaikan tidak mungkin dilakukan oleh pihak sekolah dengan anggaran terbatas," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan atap ruang kelas di SDN Kepuharjo ambruk, bahkan telah ditinjau bagian Sarana dan Prasarana Disdik Sleman, diagendakan perbaikan di tahun anggaran 2023.

"Kami pastikan di 2023. Kurang lebih Maret kami tangani. Nantinya, selain SDN Kepuharjo, rencana perbaikan juga dilakukan di SDN Kaliajir Berbah. Sebab, di ruang kelas V SD negeri tersebut, plafonnya sudah ambrol sehingga akan dilakukan rehab sekalian tahun depan," katanya.

Panewu (Camat) Cangkringan Jaka Sumarsana mengatakan, atap salah satu ruang kelas SDN Kepuharjo ambruk pada Rabu (16/11) sekira pukul 14.30 WIB.

"Atap tersebut ambruk karena kerangka yang tidak kuat. Apalagi saat kejadian, diguyur hujan deras. Yang roboh satu ruang kelas di kompleks SD Negeri Kepuharjo. Struktur (bangunan) pakai baja ringan," katanya.

Jaka mengatakan, atap ruang kelas yang ambruk itu, selama ini memang sudah tidak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.

"Sebelumnya pihak sekolah tersebut telah melakukan antisipasi dini bahwa ruang kelas tersebut rawan ambruk sehingga tidak digunakan," katanya.

Ia mengatakan setelah kejadian atap satu ruang kelas ambruk, aktivitas kegiatan belajar-mengajar di SDN Kepuharjo masih berjalan normal seperti biasa.

"Siswa belajar dengan menempati ruang kelas lain yang dinilai masih aman untuk digunakan," katanya.*

Baca juga: BPBD: Atap SDN Gelang 7 di Jember ambruk

Baca juga: Atap bangunan sekolah dasar di Kabupaten Ngawi roboh

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022