Silakan kelompok petani berkoordinasi dengan tim PT Pupuk Indonesia untuk mengambil sampel tanah pertanian yang akan diuji unsur hara tanahnya.
Pangkalpinang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan mobil uji tanah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membantu petani mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan.
"Mobil uji tanah ini agar pengelolaan dan pengembangan pertanian lebih tepat sasaran," kata Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan dengan amobil uji tanah ini dapat diketahui komposisi hara tanah, cocok untuk tanaman apa dan jenis serta dosis pupuk yang digunakan untuk tanaman pangan seperti apa, sehingga akan sangat membantu petani dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi pangan.
"Silakan kelompok petani berkoordinasi dengan tim PT Pupuk Indonesia untuk mengambil sampel tanah pertanian yang akan diuji unsur hara tanahnya," ujarnya.
Baca juga: Babel gandeng Pupuk Indonesia hijaukan 123 ribu ha lahan kritis
Komisaris PT Petrokimia Gresik Ammarsyah mengatakan mobil uji tanah siap melayani petani untuk menguji atau memeriksa komposisi hara tanah pertaniannya.
"Kami siap membantu petani memeriksa tanah dan kira-kira tanaman apa yang cocok ditanam, ataupun maupun menanam sesuatu, sehingga kami dapat memberikan masukan agar hasil yang diperoleh petani lebih memuaskan dan menguntungkan," katanya.
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin mengucapkan terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan mobil uji tanah untuk membantu petani mengembangkan usaha pertanian.
"Mobil uji tanah ini tentunya sangat membantu, apalagi menguji komposisi tanah kritis lahan bekas penambangan timah," ujarnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia bantu PKK Babel 1 ton Phonska, tingkatkan hasil kebun
Ia menyatakan saat ini Pemprov Kepulauan Babel sedang berupaya menjadikan 123 ribu hektare lahan kritis menjadi lahan produktif.
"Saya rasa lahan-lahan kritis ini bisa dijadikan lahan pertanian dan diharapkan dengan mobil uji tanah ini dapat mempercepat mewujudkan lahan kritis menjadi lahan produktif," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022