mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi lokasi banjir dan tanah longsorMamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat melalui Direktorat Lalu Lintas mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor di jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Majene.
"Kami mengerahkan alat berat dan personel untuk pembersihan jalur dan evakuasi masyarakat terdampak banjir dan longsor," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Deden Supriyatna, di Mamuju, Jumat.
Menurut Deden Supriyatna, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene sejak Jumat subuh mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa titik hingga melumpuhkan jalur Trans Sulawesi.
Ia bersama 12 personel Direktorat Lalu Lintas langsung menuju Desa Lombang Kabupaten Majene untuk melakukan pembersihan material longsor yang memutuskan jalur Trans Sulawesi.
Baca juga: Sungai Mamunyu meluap, banjir rendam pemukiman di Mamuju
Baca juga: Satu rumah tertimpa longsor di Mamuju
Wilayah Lombang lanjutnya, menjadi salah satu kawasan terparah bencana banjir dan hingga Jumat sore kawasan itu masih dilanda hujan deras.
Kondisi itu tambahnya, menyebabkan terjadinya longsor di Desa Onang yang mengakibatkan terputusnya akses transportasi penghubung antara Kabupaten Mamuju dan Majene.
"Demi keamanan dan keselamatan, kami sudah mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi lokasi banjir dan tanah longsor serta mengurungkan niat perjalanan ke luar kota," terang Deden Supriyatna.
Pihaknya juga telah mengerahkan satu unit alat berat berupa bulldozer untuk melakukan pembersihan material longsor dan banjir yang menutupi jalan Trans Sulawesi di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.
"Seperti yang terlihat di lapangan, kami sudah mengupayakan alat berat untuk digunakan membantu evakuasi masyarakat yang menjadi korban banjir," ujar Deden Supriyatna.
Baca juga: Pemkab Mamuju kerahkan alat berat buka daerah terisolir akibat banjir
Wilayah Lombang lanjutnya, menjadi salah satu kawasan terparah bencana banjir dan hingga Jumat sore kawasan itu masih dilanda hujan deras.
Kondisi itu tambahnya, menyebabkan terjadinya longsor di Desa Onang yang mengakibatkan terputusnya akses transportasi penghubung antara Kabupaten Mamuju dan Majene.
"Demi keamanan dan keselamatan, kami sudah mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi lokasi banjir dan tanah longsor serta mengurungkan niat perjalanan ke luar kota," terang Deden Supriyatna.
Pihaknya juga telah mengerahkan satu unit alat berat berupa bulldozer untuk melakukan pembersihan material longsor dan banjir yang menutupi jalan Trans Sulawesi di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.
"Seperti yang terlihat di lapangan, kami sudah mengupayakan alat berat untuk digunakan membantu evakuasi masyarakat yang menjadi korban banjir," ujar Deden Supriyatna.
Baca juga: Pemkab Mamuju kerahkan alat berat buka daerah terisolir akibat banjir
Baca juga: Pemerintah Sulawesi Barat siapkan alat berat setiap kabupaten
Hujan disertai angin juga menyebabkan sejumlah titik di Kabupaten Mamuju terendam banjir, termasuk memutus jalur Trans Sulawesi di kawasan Kali Mamuju.
Banjir juga menyebabkan tiga rumah ambruk dan hanyut terbawa arus sungai di Desa Rantedoda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Jumat sore, terdapat enam titik di tiga kabupaten di Sulbar terendam, yakni kawasan Kali Mamuju di Kabupaten Mamuju.
Kemudian, di Kabupaten Majene meliputi Desa Deking, Desa Banua Malunda Pakkola, Lingkungan Sekka, Galung, dan Bintang di Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda.
Serta di Kabupaten Polewali Mandar meliputi Desa Renggeang, Desa Tandassura, Desa Palece, Desa Lembang 2, Kelurahan Limboro di Kecamatan Limboro serta Desa Mombi, Desa Saragiang, Desa Kalumammang di Kecamatan Alu.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Barat minta daerah terisolir ditangani
Hujan disertai angin juga menyebabkan sejumlah titik di Kabupaten Mamuju terendam banjir, termasuk memutus jalur Trans Sulawesi di kawasan Kali Mamuju.
Banjir juga menyebabkan tiga rumah ambruk dan hanyut terbawa arus sungai di Desa Rantedoda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Jumat sore, terdapat enam titik di tiga kabupaten di Sulbar terendam, yakni kawasan Kali Mamuju di Kabupaten Mamuju.
Kemudian, di Kabupaten Majene meliputi Desa Deking, Desa Banua Malunda Pakkola, Lingkungan Sekka, Galung, dan Bintang di Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda.
Serta di Kabupaten Polewali Mandar meliputi Desa Renggeang, Desa Tandassura, Desa Palece, Desa Lembang 2, Kelurahan Limboro di Kecamatan Limboro serta Desa Mombi, Desa Saragiang, Desa Kalumammang di Kecamatan Alu.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Barat minta daerah terisolir ditangani
Baca juga: Pemprov Sulbar percepat pemulihan setelah banjir bandang
Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022