Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta warga yang menjadi korban banjir di daerah ini melakukan evakuasi mandiri untuk mengantisipasi jika terjadi banjir susulan.
"Kami sudah sampaikan kepada kepala desa agar warganya melakukan evakuasi mandiri karena hujan masih terus mengguyur daerah ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu terkait upaya yang dilakukan oleh instansinya untuk penanggulangan bencana alam banjir yang melanda daerah ini sejak Kamis (17/11) sampai sekarang.
Baca juga: 316 rumah warga tergenang akibat banjir di Mukomuko
Baca juga: Jembatan di Kabupaten Mukomuko-Bengkulu putus diterjang banjir
Kemudian jumlah rumah warga yang terendam banjir di daerah ini bertambah sebanyak 167 yang tersebar di tiga desa di daerah ini, yakni di Desa Air Buluh sebanyak 158 rumah, Desa Talang Rio tujuh rumah, dan dua rumah di Desa Dusun Pulau.
Terkait dengan dapur umum untuk warga yang menjadi korban banjir di daerah ini, ia mengatakan, pihaknya belum mendirikan dapur umum karena hanya ada satu mobil dapur umum sedangkan banyak desa yang terendam banjir.
Begitu juga dengan bantuan logistik untuk warga yang menjadi korban banjir, ia mengatakan, sebaiknya dikoordinir oleh Dinas Sosial setempat.
Selanjutnya, ia mengimbau warga setempat, terutama yang bermukim di pinggir sungai tetap mewaspadai banjir saat musim hujan sekarang ini.
Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Eli Susbenti mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu dan Sentra Darma Guna Bengkulu terkait bantuan sembako untuk warga yang menjadi korban banjir.
Untuk sementara ini Dinas Sosial mengusulkan bantuan sembako untuk sebanyak 150 keluarga warga yang menjadi korban bencana banjir di Kecamatan Ipuh.*
Baca juga: BPBD Mukomuko imbau warga waspadai banjir
Baca juga: Mukomuko belum terima usulan pembangunan bagi rumah hanyut
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022