Jakarta (ANTARA) - Dokter gigi Lintang Saskia Prameswari mengatakan peran orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku anak untuk memelihara kesehatan giginya.
“Sikap dan perilaku orang tua terutama ibu dalam memelihara kesehatan gigi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku anak,” ucapnya dalam diskusi yang diikuti secara daring mengenai Pentingnya perawatan gigi sejak dini, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan menurut Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi. Maka dari itu perilaku anak sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua terutama ibu dalam memelihara kesehatan khususnya gigi.
Baca juga: PKK Bangka Barat giatkan edukasi jaga kesehatan gigi anak
Baca juga: Ribuan siswa SD di Bintan ikut gerakan sikat gigi nasional
Salah satunya gigi permanen bisa tumbuh di jalur yang salah atau tidak sesuai dengan jalurnya atau yang disebut juga impaksi.
“Bisa juga nanti impaksi karena giginya itu enggak lepas-lepas karena akarnya ketinggalan, mahkotanya geripis dan hilang jadi mengakibatkan giginya crowding atau jejal jadi berantakan,” ucapnya.
Prematur loss ini juga menyebabkan susunan gigi menjadi tidak baik bahkan benih gigi utamanya bisa ikut rusak karena bakteri impaksi yang menyerang gigi susunya sehingga jadi diskolarisasi atau perubahan warna gigi dan bentuknya tidak baik.
Menyikat gigi sebelum tidur penting untuk menghindari bakteri dari sisa makanan yang berubah menjadi asam dan bisa menggerogoti gigi saat tidur, karena tidak adanya air liur untuk membersihkan.
“Air liur berfungsi salah satunya untuk self cleansing sehingga ketika kita tidur kondisinya tidak dibersihkan giginya masih ada sisa makanan dan suasananya asam, bakteri itu akan subur tumbuh di dalamnya sehingga menggerogoti giginya dengan maksimal,” ucapnya.
Penting juga untuk menggunakan pasta gigi berfloride sejak anak tumbuh gigi pertama untuk membantu menguatkan bagian email gigi agar tidak mudah keropos.
Baca juga: Sikat gigi massal di Sulteng diikuti 2.000 anak
Baca juga: Ajak anak ke dokter gigi pertama kali jangan saat sakit
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022