Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan data yang dibocorkan oleh peretas Bjorka di media sosial bukan milik pengguna aplikasi PeduliLindungi.
"Yang Bjorka itu sudah kami cek, data tersebut bukan data PeduliLindungi. Jadi kami tidak yakin itu data kita," kata Budi Gunadi Sadikin usai Konferensi Pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat.
Menurut Budi, kepastian itu diperoleh setelah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pengecekan terhadap sistem atas kemungkinan pembobolan data.
"Saran saya, sudah minta BSSN untuk segera cek, kami tidak menemukan adanya crash itu," katanya.
Baca juga: Pakar siber ungkap Bjorka membocorkan 44 juta data MyPertamina
Baca juga: Polri sebut 26 juta dokumen bocor itu data usang
Menkes Budi mempertanyakan akurasi dari miliaran data yang dipublikasikan Bjorka, termasuk klaimnya atas kebocoran data privasi PeduliLindungi sejumlah pejabat seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Koordinator Kemaritaman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Podcaster Deddy Corbuzier.
"Saya kira apakah itu untuk popularitas dengan mempublikasikan data? Karena itu bukan datanya PeduliLindungi," katanya.
Sebelumnya, Bjorka mengklaim telah membocorkan 2,3 miliar pengguna aplikasi PeduliLindungi, sebanyak 48 gigabyte data telah terkompresi, 175 gigabyte data tidak terkompresi dengan total 3.250.144.777 data.
Data tersebut disebut bocor dengan format CSV yang terdiri atas email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), identitas akun PeduliLindungi, status COVID-19, riwayat perjalanan, pelacakan kontak, sampai vaksinasi.*
Baca juga: Menkopolhukam: Pengesahan RUU PDP tak ada kaitan dengan Bjorka
Baca juga: Pemuda Madiun tersangka peretasan akui jual channel telegram ke Bjorka
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022