Investasi di luar Jawa akan berdampak terhadap ekosistem dan rantai pasok yang terhubung ke daerah-daerah di Jawa
Jakarta (ANTARA) - Ekonom dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto mengatakan investasi yang masuk ke daerah di luar pulau Jawa akan berdampak terhadap daerah itu dan Pulau Jawa.
Sementara, investasi yang masuk ke Pulau Jawa hanya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.
“Investasi di luar Jawa akan berdampak terhadap ekosistem dan rantai pasok yang terhubung ke daerah-daerah di Jawa,” katanya dalam Flagship Diseminasi Laporan Nusantara serta Peluncuran Buku Manufaktur dan Pariwisata yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Ia menyebut optimalisasi dampak investasi terhadap perekonomian daerah juga bergantung pada sektor investasi, apakah padat modal atau padat karya, serta kesiapan rantai pasok dan konektivitas antar wilayah.
“Kita sudah berada di jalur yang benar, tapi kita perlu memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membangun rantai pasok,” imbuhnya.
Adapun untuk membuat pertumbuhan ekonomi lebih merata, ia mengatakan penyaluran dana desa perlu dilanjutkan karena berdampak positif terutama di desa tertinggal.
“Setelah mendapatkan dana desa, kami melihat desa-desa yang tertinggal bertumbuh lebih cepat dibandingkan desa-desa yang berkembang dan maju, yang juga mendapatkan dana desa. Hampir dua kali lipat tumbuhnya,” ucapnya.
Ia mengatakan perhitungan tersebut diperolehnya dari menangkap cahaya malam di desa-desa di Indonesia, sebelum dan setelah mendapatkan dana desa yang juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Khususnya lagi kita lihat di desa tertinggal, di barat, tengah, dan timur. Dengan dana desa, desa tertinggal di timur bertumbuh jauh lebih tinggi dari desa tertinggal di barat,” katanya.
Baca juga: BI ungkap pertumbuhan ekonomi RI tidak merata, perlu diatasi
Baca juga: Realisasi investasi di luar Jawa tumbuh pesat di tahun 2022
Baca juga: BI dorong investasi di luar Jawa untuk kurangi disparitas regional
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022