setiap perguruan tinggi bisa merancang dan menjalankan program MBKM yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
Buleleng (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)
Singaraja Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi salah satu dari enam kampus yang menjadi lokasi "Kampus Merdeka Fair" (Pameran Kampus Merdeka) yang ditunjuk Kemendikbudristek.
"Semangat untuk bertransformasi ini harus kita kuatkan karena saat ini masih berada di tahap-tahap awal dari perjalanan panjang memperbaiki dunia pendidikan tinggi Indonesia," kata Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, melalui keterangan resmi Undiksha Singaraja di Buleleng, Bali, Jumat.
Dalam arahan yang disampaikan secara daring (16/11), Nadiem menilai bahwa masih banyak aspek yang perlu dimaksimalkan agar program-program MBKM berjalan dengan optimal, terutama dari segi jumlah mahasiswa, perguruan tinggi dan mitra yang terlibat.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mengupayakan transformasi pendidikan tinggi melalui kebijakan MBKM selama tiga tahun terakhir, serta menyuarakan ajakan untuk meneruskan perjuangan tersebut.
Di titik ini, satu hal yang paling penting adalah membuat inisiatif tersebut menjadi suatu gerakan yang berkelanjutan, yakni upaya untuk berkolaborasi dan bertransformasi muncul dari kampus sendiri.
“Untuk itulah, kami mendorong terwujudnya program Kampus Merdeka Mandiri, di mana setiap perguruan tinggi bisa merancang dan menjalankan program MBKM yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” katanya.
Baca juga: Pj Bupati Buleleng dukung Undiksha Singaraja adakan ISIF
Baca juga: Undiksha Singaraja Bali ajak anggota PMM rajut kebhinnekaan
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Sri Gunani Partiwi yang hadir langsung di Undiksha menyampaikan bahwa program-program MBKM telah melibatkan lebih dari 700 ribu mahasiswa Indonesia.
Meski jumlahnya cukup besar, namun jumlah ini hanya mencakup sebagian kecil dari total jumlah mahasiswa Indonesia yang mencapai 8 juta orang.
Program MBKM mandiri, karenanya, menjadi salah satu solusi untuk memperluas kesempatan bagi mahasiswa belajar di luar program studi atau di luar kampus.
“Kami mohon kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia senantiasa meningkatkan kuantitas maupun kualitas dari program MBKM secara mandiri sehingga dapat memberikan kesempatan yang sama bagi adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia karena hal ini memberikan dampak yang baik,” ucapnya.
Berkaitan dengan tujuan itu pula, Kemendikbudristek memilih enam perguruan tinggi sebagai tuan rumah Pameran Kampus Merdeka yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain di daerah sekitarnya dalam melaksanakan MBKM mandiri.
“Itu semua didesain dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan MBKM mandiri yang dilakukan oleh para institusi terpilih ini adalah salah satu 'best practices' yang kami lihat dan kami evaluasi baik secara kualitas maupun jumlah. Melalui 'roadshow' ini diharapkan ada pertukaran wawasan, pengetahuan, dan praktik baik tentang Kampus Merdeka di antara pimpinan perguruan tinggi,” kata Sri Gunani Partiwi.
Sementara itu, Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel mengungkapkan bahwa peluncuran MBKM dan penetapan Indikator Kerja Utama (IKU) oleh Kemendikbudristek memberikan warna baru terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi.
MBKM mendorong seluruh perguruan tinggi untuk melakukan perubahan terhadap kurikulumnya dengan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengenyam pembelajaran di luar program studinya, baik di dalam perguruan tinggi maupun di luar perguruan tinggi.
“MBKM dan IKU mendorong perguruan tinggi untuk melakukan transformasinya. Dengan MBKM diharapkan anak-anak memiliki pengalaman lapangan yang mumpuni untuk mereka nantinya terjun ke dunia kerja,” kata Jampel.
Baca juga: Undiksha Singaraja jadi tuan rumah pertemuan Forum Perpustakaan
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali dukung Indonesia capai SDGs
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali terima 15 mahasiswa S3 asal Tiongkok
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/IMBA Purnomo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022