Mempercepat pengembangan teknologi yang inovatif dan terjangkau
Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan pernyataan para pemimpin atau Leaders’ Declaration yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan mendorong percepatan transisi energi yang berkelanjutan.
"Poin 11 dalam deklarasi atau pernyataan para pemimpin G20 menyebutkan mengenai upaya untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang bersih, adil, berkelanjutan, inklusif dan juga terjangkau," kata Ropiudin dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Selain itu, kata dia, deklarasi para pemimpin atau Leaders' Declaration juga menekankan mengenai pentingnya mencapai nol emisi karbon pada 2050.
Pada poin 12 dalam deklarasi para pemimpin G20, kata dia, juga disebutkan mengenai pentingnya mempercepat pengembangan, penyebaran teknologi, dan penerapan kebijakan transisi menuju sistem energi rendah emisi.
"Upaya berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi atau net zero emissions, serta adanya kolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan akan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030," katanya.
Baca juga: Menkeu: Komitmen transisi energi tertuang di Leaders' Declaration G20
Baca juga: Dubes: AZEC Indonesia-Jepang bukti keseriusan transisi energi G20
Sementara itu, peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut juga mengapresiasi bahwa KTT G20 telah menghasilkan poin-poin deklarasi yang mencakup sejumlah sektor, termasuk bidang energi.
"Ini menunjukkan komitmen para pemimpin G20 untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan," katanya.
Ropiudin juga mengatakan bahwa percepatan transisi energi akan membawa banyak manfaat bagi Indonesia.
"Misalkan akan mempercepat ketercapaian target bauran energi Indonesia dan mempercepat pengembangan teknologi yang inovatif dan terjangkau," katanya.
Selain itu, mempercepat inovasi teknologi energi terbarukan melalui kerja sama riset dan meningkatkan investasi di bidang energi.
Sementara itu, dia juga menambahkan dampak positif percepatan transisi energi pada masa yang akan datang antara lain akan meningkatkan ketahanan energi dan stabilitas pasar.
Selain itu, akan meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi, mendiversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari semua sumber energi.
Sementara itu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022 berhasil mengesahkan pernyataan para pemimpin atau Leaders’ Declaration.
Berdasarkan dokumen deklarasi yang diterima ANTARA di Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11), beberapa kepala negara G20 menyepakati antara lain perlunya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral, menangani krisis ekonomi termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional.
Selanjutnya, mengupayakan ketahanan pangan dan energi, serta mengadopsi teknologi digital untuk mendorong inovasi
Baca juga: IEA nilai kesepakatan JETP di G20 Bali sebagai pencapaian penting
Baca juga: PBB fokus membahas krisis pangan dan energi di KTT G20
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022