Beijing (ANTARA News) - Gangguan seks yang biasa terjadi pada pria bertubuh sangat gemuk membaik, menyusul operasi penurunan berat badan, demikian hasil satu studi baru.
"Gangguan seks mesti dipertimbangkan sebagai salah satu dari sejumlah komplikasi kegemukan yang dapat diubah," demikian kesimpulan tim studi tersebut, seperti dikutip Xinhuanet.
Dr. Ramsey M. Dallal, dari Albert Einstein Healthcare Network, Philadelphia, dan rekannya mengukur tingkat 97 orang bertubuh sangat gemuk yang mengalami gangguan seks, dan kemudian menganalisis perubahan seks setelah mereka kehilangan berat badan cukup banyak menyusul operasi bypass perut.
Sebelum operasi, pria yang memiliki tubuh sangat gemuk memiliki kemampuan seks yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria rujukan yang disiarkan sebelumnya sebelum operasi, demikian laporan para peneliti.
Setelah mengalami penurunan rata-rata dua pertiga dari kelebihan bobot tubuh mereka, pria itu mengalami peningkatan mencolok dalam fungsi seks mereka, jumlah penurunan berat badan meramalkan angka peningkatan.
"Kami memperkirakan bahwa seorang pria yang memiliki tubuh sangat gemuk memiliki tingkat gangguan seks yang sama dengan pria yang tidak bertubuh gemuk, dengan usia sekitar 20 tahun lebih tua," kata para peneliti tersebut.
"Fungsi seks meningkat secara mencolok setelah operasi bypas lambung ke tingkat yang mencapai atau mendekati tolok-ukur berdasarkan usia."
"Fungsi seks adalah aspek penting bagi kualitas hidup dan sekarang terdokumentasi dengan baik sebagai kondisi yang dapat diubah," demikian penjelasan Dallal.
"Kami tertarik pada upaya memastikan fungsi seks pada perempuan serta memahami mekanisme gangguan seks yang berhubungan dengan kegemukan," tambah Dallal. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009