berterima kasih kepada Islamic Development Bank (IsDB) yang telah memberikan dukungan anggaranJakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menggelar peletakan batu pertama untuk gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara serentak di enam rumah sakit vertikal, Kamis (17/11).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh perdarahan hebat dan hipertensi yang sebenarnya dapat dicegah pada semua ibu melalui perawatan medis yang tepat.
"Sangat penting dilakukan peningkatan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan ibu dan anak. Saya sangat berterima kasih kepada Islamic Development Bank (IsDB) yang telah memberikan dukungan anggaran sebesar 293 juta dolar AS untuk memperluas enam rumah sakit nasional untuk fasilitas kesehatan ibu dan anak," ujar Menkes Budi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.
Pemerintah RI diwakili oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Islamic Development Bank (IsDB) diwakili oleh Presiden Muhammad Sulaiman Al Jasser menggelar peletakan batu pertama gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara simbolis di RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Bali.
Baca juga: Bank Pembangunan Islam dukung 262 juta dolar untuk RS ibu & anak RI
Baca juga: KSP: Negara jamin akses tak terbatas layanan kesehatan ibu dan anak
Pembangunan gedung dilakukan dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di enam rumah sakit pelayanan terpadu vertikal di 5 provinsi, yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta; Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, Provinsi Jawa Barat; RSUP Dr. Sardjito di Provinsi D.I Yogyakarta; RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Provinsi Bali; dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pembangunan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 untuk menurunkan rasio kematian ibu (AKI) menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran; mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita; mengurangi angka kematian neonatal menjadi setidaknya kurang dari 12 per 1000 kelahiran; serta menurunkan angka kematian balita hingga serendah 25 per 1000 kelahiran.
Baca juga: Menkes: Harganas 2022 momentum tingkatkan kesehatan ibu dan anak
Pembangunan gedung dilakukan dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di enam rumah sakit pelayanan terpadu vertikal di 5 provinsi, yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta; Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, Provinsi Jawa Barat; RSUP Dr. Sardjito di Provinsi D.I Yogyakarta; RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar, Provinsi Bali; dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pembangunan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 untuk menurunkan rasio kematian ibu (AKI) menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran; mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita; mengurangi angka kematian neonatal menjadi setidaknya kurang dari 12 per 1000 kelahiran; serta menurunkan angka kematian balita hingga serendah 25 per 1000 kelahiran.
Baca juga: Menkes: Harganas 2022 momentum tingkatkan kesehatan ibu dan anak
Baca juga: Kemenkes akan distribusi alat USG ke seluruh puskesmas
Selain pembangunan gedung dan penyediaan peralatan, ruang lingkup proyek ini juga mencakup upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kompetensi SDM rumah sakit, peningkatan kapasitas tanggap darurat rumah sakit, peningkatan teknologi informasi rumah sakit, dan kerja sama penelitian klinis.
Pembiayaan proyek ini mendapatkan dukungan pendanaan dari IsDB sebesar 89,3 persen dan pendanaan Pemerintah Republik Indonesia sebesar 10,7 persen.
Melalui proyek ini, diharapkan rumah sakit pelayanan terpadu vertikal penerima dana IsDB dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, membantu mendukung jaringan rujukan ibu dan anak, serta berkontribusi dalam peningkatan status kesehatan ibu dan anak, mengurangi kematian akibat kanker anak, dan meningkatkan kesehatan pernapasan.
Baca juga: Aplikasi Bidanku hadir untuk bantu bidan pantau kesehatan ibu dan anak
Selain pembangunan gedung dan penyediaan peralatan, ruang lingkup proyek ini juga mencakup upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kompetensi SDM rumah sakit, peningkatan kapasitas tanggap darurat rumah sakit, peningkatan teknologi informasi rumah sakit, dan kerja sama penelitian klinis.
Pembiayaan proyek ini mendapatkan dukungan pendanaan dari IsDB sebesar 89,3 persen dan pendanaan Pemerintah Republik Indonesia sebesar 10,7 persen.
Melalui proyek ini, diharapkan rumah sakit pelayanan terpadu vertikal penerima dana IsDB dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, membantu mendukung jaringan rujukan ibu dan anak, serta berkontribusi dalam peningkatan status kesehatan ibu dan anak, mengurangi kematian akibat kanker anak, dan meningkatkan kesehatan pernapasan.
Baca juga: Aplikasi Bidanku hadir untuk bantu bidan pantau kesehatan ibu dan anak
Baca juga: Kupang alokasikan Rp1 miliar dukung layanan kesehatan ibu dan anak
Baca juga: LIPI: Perlu intervensi peningkatan perilaku kesehatan ibu-anak
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022