Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari RSIA Bunda I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengatakan kecerdasan anak ditentukan juga oleh asupan nutrisi.
“Terdapat tiga hal yang menjadi penentu kecerdasan anak, yaitu nutrisi, kasih sayang dan stimulasi. Ketiga hal ini harus didapatkan oleh anak agar mereka dapat tumbuh dengan baik,” ujar Partiwi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan susu, di sisi lain bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan.
Baca juga: Orangtua diajak terapkan "Isi Piringku" untuk penuhi gizi anak
Baca juga: Pemenuhan gizi pada anak ciptakan SDM berkualitas
Partiwi menyarankan orang tua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato agar lebih menarik bagi anak.
“Orang tua sebaiknya lebih bijak dalam menyikapi informasi terkait kesehatan anak yang beredar di media sosial. Semua susu pertumbuhan baik untuk anak, dan hindarkan anak dari susu kental manis. Semua susu pertumbuhan baik untuk anak, dan hindarkan anak dari susu kental manis,” imbuh dia.
Susu sejak lama menjadi sumber nutrisi bagi manusia. Hasil studi yang telah dipublikasikan di Nature Communications ini mengungkap orang-orang di Kenya dan Sudan modern mengonsumsi produk susu setidaknya 6.000 tahun yang lalu. Temuan ini menjadi bukti langsung paling awal konsumsi susu di Afrika dan mungkin di dunia.
Sementara bagi bangsa Eropa, susu termasuk kebutuhan dasar. Diantara negara-negara Eropa yang dengan konsumsi susu tinggi adalah Swiss, Belanda, Finlandia dan Swedia.
Susu diyakini merupakan salah satu minuman paling sehat. Maka, tak heran postur orang Eropa tinggi besar menunjukkan kebutuhan gizinya tercukupi. Selain itu, dari sisi indeks kualitas manusia, bangsa Eropa, khususnya negara-negara dengan konsumsi susu yang tinggi terbilang unggul.
Baca juga: Pemberian nutrisi bagi pasien kanker harus dalam suasana menyenangkan
Baca juga: Keberhasilan terapi pasien kanker ditunjang nutrisi optimal
Laporan IMD Business School bahwa negara- negara di Eropa melakukan pekerjaan dengan baik yang mampu mengembangkan kemampuan karyawannya dibandingkan dengan wilayah dunia lainnya.
Swiss misalnya, dalam lima tahun terakhir menduduki posisi teratas dalam World Talent Ranking (Peringkat Bakat Dunia) berkat investasi besarnya dalam dunia pendidikan dan pelatihannya yang dapat menarik karyawan internasional.
Peringkat selanjutnya adalah Denmark, Norwegia, Austria, dan Belanda.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022