Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui upaya dekarbonisasi dengan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Hal itu juga sebagai wujud partisipasi dan respon perusahaan terhadap perubahan iklim yang menjadi salah satu isu utama dalam agenda Presidensi G20 Indonesia.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, lebih dari dua tahun masa pandemi, SIG membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, tetapi juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perusahaan.

"Oleh karena itu, untuk mencapai target-target keberlanjutan, upaya-upaya ini membutuhkan investasi dan inovasi. Sebagai BUMN, SIG telah ikut ambil bagian dalam upaya dekarbonisasi melalui sejumlah inisiatif sesuai misi dan sustainability strategy yang telah ditetapkan oleh perusahaan," ujar Vita dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dalam gelaran SOE International Conference di Bali, Oktober lalu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan bahwa BUMN memiliki peran sebagai penggerak perekonomian melalui inisiatif dan komitmen di bidang ESG.

Untuk mendukung realisasi inisiatif-inisiatif ESG yang dicanangkan, SIG telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 November 2022 untuk melaksanakan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau right issue pada kuartal IV 2022 dimana sebesar 60 persen dana hasil right issue akan dimanfaatkan untuk mendukung program ESG dan mencapai target-target keberlanjutan.

Adapun program ESG yang menjadi fokus SIG meliputi peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara), peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan baku alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan baku tambang dan menggantikannya dengan limbah industrial B3 yang dapat didaur ulang atau recycle, serta fasilitas persiapan pengelolaan limbah ramah lingkungan.

"SIG telah menyusun road map dekarbonisasi cakupan 1 yang menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, SIG berkomitmen untuk meningkatkan thermal substitution rate (TSR) hingga 20 persen dan mengurangi clinker factor menjadi 61 persen pada tahun 2030," kata Vita.

Hingga September 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon sebesar 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1 persen, dan peningkatan TSR sebesar 1,6 persen. Hal itu sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendukung dan menerapkan transisi energi serta menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan.

Sebelumnya, SIG bersama tujuh BUMN yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Perum Perhutani, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Letter of Intent tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon pada Voluntary Carbon Market Kementerian Badan Usaha Milik Negara (VCM BUMN), yang bertujuan untuk mendukung pembentukan kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon di lingkungan BUMN dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi serta ketentuan lainnya yang berlaku.

Komitmen SIG pada upaya dekarbonisasi juga tercermin dalam Sustainability Framework yang dirilis pada 14 Oktober 2022 lalu, yang menjadi acuan dukungan pendanaan untuk implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan perusahaan. Hal ini sebagai langkah mendukung visi dan sustainability strategy perseroan untuk terus berinovasi menciptakan produk dan solusi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030).

Baca juga: Indonesia kantongi 8 miliar dolar komitmen investasi selama G20
Baca juga: Pengamat China lihat gejala Indonesia sebagai kekuatan global baru
Baca juga: Semen Indonesia raup laba Rp1,65 triliun pada kuartal III 2022

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022