Ke depan para jurnalis dapat lebih fokus dan mengedepankan informasi positif dan membangun bagi anak muda.Abu Dhabi (ANTARA) - Gelaran Global Media Congress (GMC) 2022 digelar pertama kalinya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) yang merupakan agenda pertemuan industri media dan jurnalis dari seluruh belahan dunia ini, dibuka mulai 15-17 November 2022, di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC).
GMC 2022 dibuka langsung oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, anggota Keluarga Kerajaan Abu Dhabi sekaligus Menteri Urusan Kepresidenan UEA, disusul oleh Menteri Pemuda UEA, Shamma Al Mazrui, dengan mengajak media mengubah masa depan anak muda.
Mengusung tema ‘Shaping the Future of Media Industry’ atau ‘Membentuk Masa Depan Industri Media’, petinggi UEA ini mengundang para jurnalis muda di bawah usia 30 tahun untuk dapat ambil andil dalam perubahan pemberitaan ke arah yang lebih positif dan relevan terhadap isu-isu saat ini, terutama bagi anak muda.
“Saya tahu berita gosip, fesyen yang buruk, perceraian selebriti, atau bahkan berita ‘clickbait’ yang mencolok dan ambigu yang entah bagaimana tanpa melewati tahapan pengecekan fakta akan menghasilkan klik, ‘like’, dan ‘share’ yang lebih banyak dan menguntungkan kalian dalam jangka pendek. Tapi masa depan seperti apa yang bisa Anda bayangkan bila anak muda kita berakhir tanpa arah, depresi, terdiskoneksi dari masyarakat, bermasalah kesehatan mental, dan tidak memiliki pekerjaan?” ujar Shamma Al Mazrui.
Melalui gelaran yang dihadiri lebih dari 10 ribu partisipan ini Shamma menginginkan ke depan para jurnalis dapat lebih fokus dan mengedepankan informasi positif dan membangun bagi anak muda, seperti isu pengangguran, krisis iklim, dan kesehatan mental.
“Menurut studi, ternyata mereka (anak muda) menginginkan media yang menarik, namun tetap benar-benar peduli dengan masa depan mereka, yang membuat mereka menjadi warga negara yang lebih baik. Mereka ingin ditantang secara intelektual, terprovokasi secara bijak, mampu mempelajari keterampilan baru, membidik wawasan baru dari media, mereka ingin menemukan arti melalui pencarian solusi atas masalah-masalah yang dialami komunitasnya,” kata Shamma pula.
Shamma berharap dengan diadakannya gelaran GMC 2022, para jurnalis muda dapat kembali ke negaranya masing-masing, kemudian mampu mengubah perspektif masyarakat ke arah positif dan membangun landasan yang lebih sehat.
“Saya berharap kita bisa bersama-sama memprioritaskan dan menormalisasi aksi menjaga iklim dan menjadikannya standar bagi orang-orang untuk berkontribusi, sekaligus juga menghibur, sehingga orang menyukai, mengklik, dan berbagi hal tersebut,” kata Suhail dalam sambutannya.
Adapun dalam gelaran GMC 2022, para jurnalis muda dan partisipan lain dapat memilih berbagai workshop tersedia untuk peningkatan kemampuan dan penambahan wawasan mengenai beragam topik, mulai dari pengaruh media terhadap masyarakat yang toleran hingga pengaruh teknologi kecerdasan buatan terhadap transformasi industri media.
GMC 2022 digelar selama 3 hari, dan dihadiri peserta atau delegasi yang terdiri dari pemimpin media, spesialis media, influencer, pemimpin perusahaan start-up, hingga akademisi dari berbagai negara. Beragam rangkaian agenda digelar dengan menghadirkan 162 pembicara dari berbagai negara, mulai dari konferensi, workshop, hingga puluhan stan pameran dari berbagai industri media.
Baca juga: Media dan "think tank" China-ASEAN bahas pembangunan global
Baca juga: YouTube blokir media Rusia secara global
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022