"Sudah optimal, baik pengamanan sistem IT maupun pengamanan operasional lapangan, bahkan menerapkan model partisipasi masyarakat," kata Dawam dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dawam menyebut tim Kompolnas pun meninjau langsung ke sejumlah titik pengamanan KTT G20, seperti Command Center Polda Bali, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) dan Posko Penegakan Hukum (Gakkum). Selain juga mengunjungi Posko Korlantas serta Polres Bandara Ngurah Rai.
"Semua sistem pemantauan keamanan telah menggunakan fasilitas informasi dan teknologi untuk pencegahan dan langkah antisipatif dari kemungkinan hal yang tidak diinginkan, baik di pintu-pintu masuk kedatangan bandara, pelabuhan maupun titik rawan lainnya," ujarnya.
Menurutnya, Polri telah bekerja maksimal dalam pengamanan acara internasional yang dihadiri para kepala dan pemimpin negara anggota G20.
"Polri telah menjalankan fungsinya dengan baik, terutama dalam melaksanakan deteksi dini berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan, pengaturan lalu lintas terkhusus untuk para tamu negara," katanya.
Menurut Dawam, masalah yang timbul juga tergolong kecil, seperti kemacetan jalan akibat sterilisasi untuk perjalanan para delegasi. Ia pun mengaku sudah memberikan sejumlah catatan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya.
"Kalaupun ada peristiwa kecil, misal kemacetan jalan akibat sterilisasi untuk perjalanan para delegasi, namun masyarakat Bali sangat memahami bahwa hal demikian tetap harus dilakukan," kata Dawam.
Sebelumnya, pada Sabtu (12/11), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan persiapan personel pengamanan dan peralatan sudah tergelar dengan baik untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan KTT G20 berjalan aman dan lancar.
"Semuanya tergelar dengan baik," kata Sigit.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022