Reaksi sekutu kami, dukungan mereka yang tegas dan niatnya untuk berdiri bersama kami, menunjukkan bahwa kami berada di negara yang jauh lebih aman dibandingkan jika kami tidak menjadi anggota NATO
Brussel (ANTARA) - Para duta besar untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dijadwalkan melakukan pertemuan darurat pada pukul 09.00 GMT (pukul 16:00 WIB) pada Rabu untuk mendiskusikan serangan misil di bagian timur Polandia dekat perbatasan Ukraina.
Ledakan pada Selasa itu menewaskan dua orang, kata dua pejabat NATO dan seorang diplomat Eropa.
Pertemuan di Brussel itu akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg, yang akan menggelar konferensi pers, menurut NATO, di tengah kekhawatiran bahwa insiden tersebut dapat menjadi pemicu untuk peperangan Ukraina merembet ke negara-negara tetangga.
Polandia, yang merupakan anggota NATO mengatakan bahwa roket tersebut jatuh di sebuah fasilitas biji-bijian di desa sekitar 6 kilometer dari perbatasan.
Baca juga: Presiden Polandia: Tidak ada bukti jelas siapa yang menembakkan rudal
Para sekutu NATO pun segera mengekspresikan kekhawatiran dan dukungannya.
"Reaksi sekutu kami, dukungan mereka yang tegas dan niatnya untuk berdiri bersama kami, menunjukkan bahwa kami berada di negara yang jauh lebih aman dibandingkan jika kami tidak menjadi anggota NATO," kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski di stasiun radio swasta RMF FM pada Rabu.
"Sebagai negara yang berbatasan dengan Ukraina, kami mungkin terekspos terhadap berbagai bentuk insiden, termasuk yang tidak disengaja," tambahnya.
Sejumlah sekutu menyerukan adanya investigasi menyeluruh terkait sumber roket tersebut. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa roket tersebut mungkin tidak ditembakkan dari Rusia. Sementara itu, Rusia sendiri mengatakan pihaknya tak memiliki andil dalam ledakan tersebut.
Jika Rusia memang terbukti bersalah atas ledakan tersebut, maka itu akan dapat memicu pemberlakuan prinsip pertahanan bersama NATO yang dikenal sebagai Artikel 5, di mana dikatakan bahwa serangan terhadap salah satu dari anggota aliansi Barat itu berarti serangan terhadap semua anggota, dan memulai diskusi terkait potensi respons militer.
Sementara itu, Polandia kemungkinan akan mengajukan Artikel 4 NATO, menurut para pejabat Polandia pada Rabu dini hari.
Artikel 4 menyerukan konsultasi antara para sekutu di hadapan ancaman keamanan, yang memberikan lebih banyak waktu untuk menentukan langkah apa yang harus diambil.
Ledakan di dekat perbatasan Ukraina itu terjadi bersamaan dengan Rusia yang melepaskan gelombang misil yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina, serangan yang disebut Kiev sebagai yang paling berat dalam hampir sembilan bulan peperangan.
NATO dan negara-negara G7 mengatakan pada Rabu, usai pertemuan di sela-sela KTT G20 di Bali, bahwa mereka akan terus melakukan komunikasi untuk menentukan reaksi terkait ledakan tersebut.
Komunikasi juga dilakukan di tingkat Uni Eropa. Pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dia telah memastikan dukungan penuh dari Dewan Luar Negeri EU bagi Polandia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekjen PBB 'khawatir' atas laporan serangan rudal di Polandia
Baca juga: NATO, G7 lakukan komunikasi intens terkait ledakan di Polandia
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022