Bali (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan Indonesia memberi banyak dukungan terhadap kedukaan terkait terjadinya ledakan bom di daerah Taksim, Istanbul, Turki pada Minggu (13/11) pukul 16.20 waktu setempat.
“Kami menerima banyak ucapan duka cita dari Indonesia dan ini sangat penting sekali bagi kami, ini ungkapan sensitivitas,” katanya dalam Konferensi Pers di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu.
Erdogan menuturkan ucapan dukacita dari Indonesia yang merupakan bentuk ungkapan sensitivitas ini sangat berperan penting bagi Turki untuk segera pulih dari serangan bom ini.
Ia mengatakan peristiwa serangan bom yang menewaskan enam orang warga sipil dengan dua di antaranya merupakan anak-anak tersebut telah menunjukkan wajah buruk dari aksi terorisme.
Erdogan menegaskan mereka yang mendukung maupun menjadi kaki tangan dari terorisme harus bertanggung jawab atas setiap tetesan darah yang ditumpahkan.
“Apa pun yang mereka lakukan di belakang, dimana pun mereka tersembunyi, teroris tidak akan bisa melarikan diri dari kenyataan pahit yang menghadapi mereka,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dalam waktu singkat unit keamanan Turki telah menangkap pelaku pengeboman berbau terorisme di Istanbul yang menewaskan enam orang ini dan diduga seorang wanita.
Erdogan pun menekankan bahwa tidak ada tempat bagi segala bentuk terorisme di masa depan Turki sehingga pihaknya akan terus melanjutkan dan melaksanakan komitmen untuk menghapus ancaman terorisme dari sumbernya.
“Perang melawan teroris sudah cukup berhasil bagi kami. Kami akan melanjutkan perang melawan terorisme ini. Orang Turki sudah menunjukkan semangat,” kata Endogan.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral di sela rangkaian kegiatan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11), telah menyampaikan dukacita mendalam kepada Erdogan atas serangan bom yang menimpa Istanbul,
Baca juga: Erdogan: Bom di Istanbul tewaskan 6 orang, lukai 53 orang
Baca juga: Jokowi sampaikan dukacita mendalam atas serangan bom di Istanbul
Baca juga: Presiden Erdogan kutuk serangan bom di bandara Istanbul
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022