Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Enggano, Bengkulu akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng IndoAustralia ke Lempeng Eurasia.
"Hari Rabu 16 November 2022 pukul 13.01 WIB wilayah Enggano, Bengkulu diguncang gempa tektonik," kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Gempa di Bengkulu M 5,9 terjadi di Zona Megathrust Segmen Enggano
Hingga pukul 13.25 WIB, ia menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,8.
Ia mengemukakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,74 Lintang Selatan, 100,72 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 184 kilometer arah Barat Laut Enggano, Bengkulu pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng IndoAustralia ke Lempeng Eurasia," paparnya.
Baca juga: Gempa magnitudo 5.4 terjadi di barat laut Enggano, Bengkulu
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Berdasarkan estimasi peta guncangan, Daryono mengemukakan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Hulu Palik dan Arma Jaya dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 terjadi di Bengkulu
Kemudian di daerah Sikakap, Pagai Selatan dan Selangit dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Baca juga: BNPB minta Pemprov Bengkulu teliti segmen megatrhust Enggano
Ia menambahkan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Baca juga: Terjadi 95 kali gempa bumi di segmen megathrust Enggano selama 2021
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022