Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sebuah wawancara dengan Xinhua di Bali pada Selasa, memuji terobosan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), sebuah proyek patungan Indonesia-China yang masih dalam proses pembangunan.
"Saya berharap dapat menjadi salah satu pelanggan pertama kereta cepat yang menghubungkan Bandung dengan Jakarta itu," kata sang menteri.
Dia mengatakan Bandung dan Jakarta merupakan dua pusat terpenting di Indonesia dalam hal ekonomi, pembangunan sosial, dan banyak aspek penghidupan masyarakat Indonesia.
Karena kereta tersebut akan memangkas waktu tempuh dari sekitar tiga jam menjadi hanya 40 menit, Sandiaga mengatakan proyek ini "sangat bersejarah."
"Proyek ini benar-benar sebuah terobosan. Ini akan mengubah kehidupan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan Bandung dan Provinsi Jawa Barat memiliki pasar wisatawan domestik terbesar di Indonesia dengan hampir 120 juta pergerakan wisatawan per tahun, dan kereta cepat Jakarta-Bandung akan menjadi tambahan besar bagi infrastruktur yang telah ada saat ini.
Sandiaga berharap Indonesia dan China dapat meningkatkan kerja sama khususnya di sektor pariwisata.
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak negatif yang sangat besar di banyak sektor, termasuk pariwisata, tuturnya. "Kami kehilangan hampir 1 juta pekerjaan," katanya, seraya menambahkan bahwa kerja sama dengan China sangat penting untuk pemulihan sektor pariwisata Indonesia.
Setelah mengunjungi China berkali-kali, Sandiaga mengaku kagum dengan kecepatan pembangunan China, terutama di bidang-bidang seperti infrastruktur, inovasi, serta penelitian dan pengembangan. Dirinya berharap kedua negara dapat meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi digital, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
"Ini merupakan peluang investasi potensial yang akan memperkuat hubungan bilateral antara China dan Indonesia. Selain itu, ini juga skenario yang saling menguntungkan. Kita akan dapat mencapai kemakmuran bersama," ujarnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022