Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan G7 pada Rabu mengatakan bahwa mereka akan berkomunikasi erat untuk memutuskan kemungkinan mengenai respons terhadap ledakan yang disebabkan oleh sebuah roket yang jatuh di Polandia.

Roket tersebut jatuh di daerah perbatasan Polandia dekat Ukraina dan menewaskan dua orang.

Pernyataan bersama anggota NATO dan G7 itu menyusul pertemuan darurat yang diadakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, untuk mendiskusikan tentang ledakan di Polandia yang merupakan anggota NATO.

"Kami sepakat untuk tetap melakukan komunikasi dekat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya bersamaan dengan investigasi yang mulai dilakukan," kata para pemimpin Amerika Serikat, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, dan Inggris dalam sebuah pernyataan bersama.

"Kami memberikan dukungan penuh dan bantuan untuk investigasi di Polandia yang tengah berlangsung," kata para pemimpin negara itu.

Baca juga: Respons insiden Polandia, G7 lakukan pertemuan darurat di sela KTT G20

Baca juga: Biden gelar pertemuan darurat bahas ledakan di Polandia


Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia telah membantah bahwa rudal Rusia jatuh menghantam wilayah Polandia dan menggambarkan laporan tersebut sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan".

Menurut laporan Reuters, belum ada bukti konklusif yang menunjuk siapa pelaku di balik ledakan tersebut.

Adapun pemerintah Polandia telah memanggil Duta Besar Rusia di Warsawa untuk meminta penjelasan. 

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Polandia: Tidak ada bukti jelas siapa yang menembakkan rudal

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022