Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan sektor pertanian Indonesia mampu terus bertumbuh di tengah perlambatan ekonomi global sehingga diyakini dapat menjadi tumpuan bagi pertumbuhan perekonomian domestik.
Tenaga Ahli Utama KSP Bustanul Arifin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan sektor pertanian tersebut dalam arti luas, termasuk perikanan dan perkebunan, berkontribusi 12,91 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Oleh karena itu, kata Bustanul, Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga dan mendorong sektor pertanian di Indonesia.
"Meskipun bukan merupakan yang terbesar, hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu tumpuan bagi perekonomian," tambahnya.
Peran penting sektor pertanian, lanjutnya, semakin terasa jika mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja. Saat ini, dia menyebutkan sekitar 28,61 persen pekerja di Indonesia tergabung bekerja di sektor pertanian dalam arti luas.
Dari sisi pertumbuhan, katanya, sektor pertanian menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara konsisten. Pada triwulan III 2022, sektor pertanian tumbuh 1,65 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yakni sebesar 1,37 persen.
Baca juga: Mentan: Penguatan pangan berkelanjutan antisipasi krisis dunia
Selain itu, kata Bustanul, konsistensi pertumbuhan sektor pertanian dipengaruhi oleh sisi permintaan yang relatif stabil, bahkan di saat kondisi perekonomian secara keseluruhan sedang kurang baik.
Pemerintah juga konsisten mendorong program intensifikasi untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui penerapan teknologi tepat guna, inovasi bibit, dan sebagainya.
Penggunaan pupuk organik pun terus disosialisasikan sebagai alternatif pupuk kimia yang kini harganya meroket akibat kenaikan harga minyak dan gas secara global.
"Melalui program-program seperti food estate (lumbung pangan), Pemerintah berkomitmen mengembangkan kawasan pertanian dan menjaga sawah produktif dari alih fungsi lahan. KSP selalu berupaya mendorong program yang memiliki daya ungkit besar terhadap kesejahteraan masyarakat," ujar Bustanul.
Meski sektor pertanian mampu tumbuh positif pada triwulan III 2022, Bustanul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kenaikan harga pangan di akhir tahun sesuai siklus musim di wilayah sentra produksi pangan.
Selain itu, masyarakat juga harus berhati-hati dengan terus mengurangi ketergantungan akan satu bahan pokok tertentu dan meningkatkan diversifikasi pangan lokal secara konsisten.
Baca juga: PBB fokus membahas krisis pangan dan energi di KTT G20
Baca juga: PBB fokus membahas krisis pangan dan energi di KTT G20
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022