Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, menyebutkan lima rumah di kabupaten itu rusak diterjang angin puting beliung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Selasa, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam yang terjadi pada Minggu (13/11) dini hari tersebut. Kerugian ditaksir belasan juta rupiah.
"Sebagian rumah yang diterjang angin puting beliung mengalami rusak sedang dan ringan. Namun, ada satu rumah ambruk total, bahkan sama sekali tidak dapat dijadikan tempat tinggal," kata Ashadi.
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat potensi angin kencang di pesisir timur Aceh
Ia mengatakan lima rumah rusak diterjang angin puting beliung tersebut berada di Gampong (Desa) Blang Balok dan Gampong Seumatang Muda Itam, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Rumah yang rusak dihantam angin puting beliung itu milik Nasrida, Muhammad Razi, Rada Hatta, dan Idris, di Gampong Blang Balok, serta milik Ismail Daud di Gampong Seumatang Muda Itam.
Ashadi menyebutkan BPBD Kabupaten Aceh Timur sudah menurunkan tim ke lokasi membantu penanganan dan pendataan bencana. Kerusakan umumnya pada bagian atap rumah.
Baca juga: BPBD Aceh Barat ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem hingga Desember
"Tim kami bersama Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur juga sudah menyalurkan bantuan masa panik melalui pihak kecamatan," kata Ashadi menyebutkan.
Ashadi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana alam di Kabupaten Aceh Timur. Sebab, beberapa wilayah di daerah itu berpotensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur Elfiandi mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan masa panik kepada korban angin puting beliung di dua desa di Kecamatan Peureulak.
Baca juga: Sejumlah fasilitas dan rumah di Aceh rusak akibat angin kencang
"Bantuan masa panik sudah kami salurkan kepada korban bencana melalui pihak kecamatan. Mudah-mudahan, bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga yang ditimpa musibah tersebut," kata Elfiandi.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022